OPM Kodap XV Ngalum Kupel Kocar-Kacir, Takut Digempur Aparat Keamanan secara Bertubi-tubi

Hukrim5 views

buletinjubi.com-Situasi di wilayah perbatasan Pegunungan Bintang semakin memanas setelah aparat keamanan (Apkam) melancarkan operasi penegakan hukum terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XV Ngalum Kupel. Informasi dari lapangan menyebutkan bahwa kelompok tersebut kini berlarian ke berbagai arah dan kocar-kacir akibat tekanan bertubi-tubi dari aparat gabungan TNI-Polri yang terus mempersempit ruang gerak mereka.

Operasi intensif ini digelar menyusul serangkaian aksi penyerangan dan penghadangan terhadap masyarakat sipil yang dilakukan oleh kelompok OPM pimpinan Lamek Alipky Taplo di beberapa distrik sekitar Oksibil dan Serambakon. Tindakan brutal OPM yang kerap menebar ketakutan, membakar fasilitas umum, dan menembaki warga, akhirnya mendapat respons tegas dari aparat.

Tokoh masyarakat Pegunungan Bintang, Markus Yawan, menilai bahwa situasi ini menunjukkan melemahnya kekuatan OPM di wilayah tersebut.

“Mereka tidak lagi punya keberanian. Ketika aparat mulai bergerak serius, kelompok itu langsung lari meninggalkan markasnya. Ini membuktikan bahwa perjuangan mereka hanya sebatas menakut-nakuti rakyat, bukan untuk membela Papua serta hanya bisa merusak fasilitas saja,” ujar Markus dengan nada tegas, Senin (20/10/2025).

Senada dengan itu, tokoh agama Pendeta Lukas Taplo menyampaikan apresiasi terhadap langkah aparat yang tetap menjaga keselamatan warga di tengah operasi. Ia menegaskan bahwa tindakan tegas aparat adalah langkah tepat untuk memulihkan keamanan dan kepercayaan masyarakat.

“Kami mendukung langkah aparat. Sudah terlalu lama masyarakat Pegunungan Bintang hidup dalam ketakutan. Kalau tidak ada tindakan tegas, kelompok ini akan terus membuat penderitaan bagi rakyat,” ucap Pendeta Lukas.

Sementara itu, aparat keamanan memastikan bahwa operasi yang dilakukan berjalan dengan sangat terukur dan berfokus pada pelumpuhan kelompok bersenjata, tanpa mengganggu masyarakat sipil. Beberapa anggota OPM dilaporkan telah menyerahkan diri setelah kehilangan arah dan pasokan logistik di tengah tekanan operasi.

Keadaan ini memperlihatkan bahwa moral pasukan OPM Kodap XV Ngalum Kupel semakin runtuh. Banyak di antara mereka kini memilih bersembunyi di hutan, ditambah pimpinan mereka sendiri Lamek Alipky Taplo tewas ditangannya sendiri karena kepemilikan bom rackitan.