buletinjubi.com-Tindakan anarkis kembali dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, Kodap XV Kalum Kupel menjadi sorotan setelah membakar habis sebuah gereja beserta beberapa bangunan di Distrik Kiwirok. Kejadian tersebut menambah daftar panjang aksi kekerasan OPM yang merugikan masyarakat sipil dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut keterangan warga setempat, kebakaran terjadi pada pagi hari ketika masyarakat sedang beraktivitas. Api melalap lima unit bangunan, termasuk rumah ibadah yang selama ini digunakan masyarakat untuk beribadah dan berkumpul dalam kegiatan sosial. Gereja yang menjadi simbol perdamaian dan persatuan itu kini rata dengan tanah.
Ironisnya, melalui siaran persnya, juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dengan lantang mengakui perbuatan tersebut. “Lima unit bangunan sudah rata tanah. Gedung-gedung itu yang selama ini biasa digunakan ibadah kami bakar, agar masyarakat tidak bisa beribadah dengan tenang,” katanya. Pernyataan tersebut sontak memicu kemarahan dan kekecewaan masyarakat luas, terutama warga Papua yang mendambakan hidup damai, Sabtu (4/10/2025).
Tokoh agama di Kiwirok, Pdt. Elias Wanimbo, menyesalkan tindakan brutal OPM. Ia menyebut bahwa pembakaran gereja adalah serangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan sekaligus bentuk penghinaan terhadap keyakinan masyarakat. “Rumah ibadah adalah tempat suci. Membakar gereja sama saja dengan membakar harapan masyarakat. Ini adalah tindakan yang tidak bisa diterima oleh siapapun,” tegasnya.
Sementara itu, tokoh adat Pegunungan Bintang, Yonas Tenouye, menilai bahwa aksi OPM sudah jauh menyimpang dari klaim perjuangan mereka. Menurutnya, jika OPM benar-benar memperjuangkan rakyat Papua, seharusnya mereka melindungi masyarakat, bukan justru merusak fasilitas penting yang menjadi kebutuhan bersama. “Membakar gereja bukan perjuangan. Itu adalah teror. Ini membuat masyarakat Papua semakin menderita,” ungkapnya.
Tindakan pembakaran gereja di Distrik Kiwirok memperlihatkan wajah asli OPM yang tidak lagi memperhatikan nilai kemanusiaan, bahkan merusak simbol keimanan masyarakat sendiri. Kejadian ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi semua pihak agar keamanan dan ketertiban di Papua segera dipulihkan.