OPM Kodap VIII Intan Jaya Ancam Tembak Warga yang Bekerja Sama dengan Apkam, Masyarakat Tegaskan Tak Gentar

Hukrim122 views

buletinjubi.com-Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII Intan Jaya kembali menebar ancaman kepada masyarakat. Dalam sebuah pernyataan yang beredar di media sosial, kelompok tersebut mengancam akan menembak warga sipil yang dianggap bekerja sama dengan aparat keamanan (Apkam) di wilayah Intan Jaya. Meski demikian, masyarakat setempat menyatakan bahwa mereka tidak gentar dan tetap mendukung kehadiran negara untuk menjaga keamanan serta kedamaian di tanah Papua.

Ancaman itu dinilai sebagai bentuk kepanikan OPM yang semakin kehilangan dukungan masyarakat. Warga kini lebih memilih hidup damai bersama aparat keamanan dibanding terus hidup dalam ketakutan akibat teror dan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Tokoh masyarakat Distrik Sugapa, Pdt. Amos Wanimbo, menegaskan bahwa masyarakat Papua tidak boleh tunduk terhadap ancaman kekerasan. “Kami tidak takut. Kami sudah bosan hidup dalam bayang-bayang OPM. Mereka hanya bisa menebar teror, tapi tidak memberi masa depan. Aparat keamanan datang untuk melindungi, bukan menyerang kami,” ujarnya tegas, Kamis (9/10/2025).

Sementara itu, tokoh adat Intan Jaya, Yulius Sondegau, mengatakan bahwa tindakan OPM yang mengancam rakyat sendiri merupakan bukti bahwa mereka sudah kehilangan arah perjuangan. “Kalau mereka benar memperjuangkan rakyat Papua, tidak mungkin mereka menodong dan menembak rakyat sendiri. Sekarang justru rakyat yang jadi korban dari tindakan mereka,” ucapnya.

Kehadiran Apkam di Intan Jaya selama ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Aparat bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga turut membantu pembangunan, memperbaiki fasilitas umum, dan memberikan layanan kesehatan. Hal inilah yang membuat warga semakin percaya kepada pemerintah dan aparat keamanan.

Ancaman OPM Kodap VIII Intan Jaya justru memicu semangat masyarakat untuk semakin bersatu menolak kekerasan. Banyak warga kini secara terbuka menyatakan dukungan terhadap kehadiran aparat keamanan dan berkomitmen menjaga kedamaian di kampung mereka.

Masyarakat berharap agar pemerintah terus memperkuat pembangunan dan memperluas kehadiran aparat keamanan di daerah-daerah rawan. “Kami ingin hidup tenang, berkebun, dan menyekolahkan anak-anak kami tanpa takut. OPM boleh mengancam, tapi kami tidak akan mundur,” tegas Pdt. Amos Wanimbo menutup pernyataannya.