OPM Kodap Dogiyai XI Kembali Tewaskan Warga Sipil Secara Sadis

Daerah, Hukrim254 views

buletinjubi.com-Aksi kekerasan kembali dilakukan oleh kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XI Dogiyai. Kali ini, seorang warga sipil bernama Baharudin (50 tahun), pendatang asal Makassar yang bekerja sebagai montir bengkel, tewas secara tragis akibat serangan brutal. Peristiwa itu terjadi pada Selasa, 19 Agustus 2025, sekitar pukul 05.30 WIT di Bengkel Bawakaraeng Motor milik Bapak Udin, yang terletak di Jalan Tengah, Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah.

Kematian Baharudin menambah daftar panjang korban sipil tak berdosa akibat ulah OPM di Papua. Masyarakat sekitar sontak geger dan ketakutan, sementara aparat keamanan segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta menenangkan warga.

Tokoh masyarakat Dogiyai, Yulianus Dogopia, mengecam keras aksi tersebut. “Ini bukan perjuangan, ini kejahatan kemanusiaan. Baharudin hanya seorang montir yang bekerja untuk menghidupi keluarganya, tetapi justru dibunuh secara sadis. Tindakan OPM seperti ini hanya menimbulkan penderitaan baru bagi rakyat, termasuk masyarakat Papua sendiri,” ungkapnya, Rabu (20/8/2025).

Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Martinus Mote, menilai bahwa kekerasan OPM justru memperburuk citra kelompok itu sendiri. “Mereka sering mengaku berjuang untuk rakyat Papua, tetapi kenyataannya mereka menyerang rakyat kecil dan pekerja. Kalau mereka menargetkan warga sipil, itu tandanya OPM tidak punya arah perjuangan yang jelas selain menebar teror,” katanya.

Kejadian berdarah di Bengkel Bawakaraeng Motor ini kembali menegaskan bahwa OPM tidak segan mengorbankan rakyat sipil demi menimbulkan ketakutan. Masyarakat Papua Tengah berharap aparat keamanan segera menindak tegas para pelaku, serta memastikan perlindungan penuh bagi warga sipil yang hanya ingin hidup tenang dan bekerja mencari nafkah.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa dalih perjuangan OPM sesungguhnya tidak lebih dari kedok untuk melakukan aksi brutal yang merenggut nyawa orang-orang tak bersalah.