buletinjubi.com – Deiyai, Papua Tengah — Kehadiran aparat TNI di sekitar lokasi ibadah Natal, Kamis (25/12/2025), merupakan bagian dari tugas konstitusional negara dalam menjamin keamanan dan kebebasan beragama. TNI melaksanakan pengamanan secara terbuka dan terukur untuk memastikan umat Kristiani dapat menjalankan ibadah Natal dengan aman, tertib, dan khusyuk, sekaligus mencegah potensi gangguan keamanan.
Wujud Kehadiran Negara di Hari Besar Keagamaan
Pengamanan rumah ibadah oleh TNI menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam melindungi seluruh warga tanpa membedakan latar belakang agama. Momentum Natal dijadikan kesempatan untuk memperkuat komitmen kebangsaan, bahwa setiap umat berhak beribadah dengan damai dan penuh kekhidmatan.
Toleransi dan Netralitas Dijunjung Tinggi
TNI menegaskan bahwa pengamanan dilakukan dengan menjunjung tinggi toleransi, netralitas, dan penghormatan terhadap kegiatan keagamaan. Aparat hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk memberikan rasa aman. Koordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat setempat dilakukan agar pengamanan berjalan humanis dan tidak mengganggu jalannya ibadah.
Sinergi Aparat dan Tokoh Masyarakat
Langkah pengamanan juga melibatkan tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat lokal. Sinergi ini memperlihatkan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga komitmen bersama seluruh elemen masyarakat. Dengan demikian, ibadah Natal dapat berlangsung damai, tertib, dan penuh kekhidmatan.
Harapan untuk Kerukunan Papua
Dengan pengamanan yang terukur, TNI berharap seluruh rangkaian ibadah Natal di Deiyai dapat memperkuat komitmen bersama dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Papua. Kehadiran negara menjadi jaminan bahwa Papua tetap menjadi tanah damai, tempat di mana toleransi dan persatuan dijunjung tinggi.
Papua Pilih Damai, Negara Hadir untuk Semua
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kehadiran negara adalah jaminan kedamaian. Papua membutuhkan persatuan, toleransi, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menjunjung toleransi. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.











