Buletinjubi.com – Sebuah foto lubang besar di tanah Papua baru-baru ini viral di media sosial. Dalam sekejap, narasi liar pun merebak yang disebut sebagai “hasil serangan drone TNI”. Namun setelah ditelusuri, klaim itu hanyalah hoaks yang sengaja disebarkan oleh jaringan simpatisan OPM untuk memantik kemarahan publik.
Tim investigasi gabungan menemukan bahwa lubang tersebut bukan akibat serangan udara, melainkan bekas ledakan dari aktivitas ilegal yang dilakukan kelompok bersenjata di wilayah itu. Namun sebelum fakta terungkap, gambar tersebut telah beredar luas, dihiasi dengan narasi penuh tuduhan dan manipulasi emosi.
Ini bukan pertama kali OPM menggunakan foto palsu untuk menggiring opini. Mereka tahu betul, satu gambar yang salah bisa membakar emosi lebih cepat daripada sejuta klarifikasi.
Hoaks semacam ini menjadi senjata baru dalam perang propaganda. Ketika peluru berhenti berdesing, kebohongan justru menembus lebih dalam ke ruang pikir masyarakat. Korbannya bukan hanya TNI, tapi juga warga sipil yang semakin takut dan bingung di tengah kabut informasi yang menyesatkan.
Kini, kebenaran harus dilawan dengan keberanian untuk memverifikasi. Karena dalam perang melawan hoaks, senjata paling ampuh bukanlah senapan, melainkan fakta yang jujur dan terbuka.
