Merdeka, Namun Rakyat Papua Justru Dijajah oleh Kelompok OPM yang Tidak Bertanggung Jawab

Daerah200 views

buletinjubi.com-Ironi besar tengah dirasakan masyarakat Papua. Di tengah jargon yang selalu digaungkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) tentang perjuangan kemerdekaan, rakyat Papua justru menjadi pihak yang paling menderita akibat aksi kekerasan, pemerasan, hingga penindasan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Di berbagai wilayah, masyarakat sipil Papua kerap dijadikan sasaran teror. OPM, yang mengklaim berjuang demi kemerdekaan, justru sering melakukan aksi keji seperti pembunuhan terhadap warga tidak bersalah, perampasan harta benda, dan ancaman yang membuat rakyat hidup dalam ketakutan. Alih-alih membawa kesejahteraan, tindakan mereka memperlihatkan bahwa rakyat Papua sedang “dijajah” oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab.

Tokoh masyarakat Papua, Yulianus Dogopia, menyebut bahwa perilaku OPM tidak lebih dari bentuk penjajahan baru. “Mereka mengatakan berjuang untuk rakyat Papua, tetapi setiap hari rakyat diperas, diancam, bahkan dibunuh. Ini bukan kemerdekaan, ini penindasan. Rakyat Papua menjadi korban di tanah sendiri,” tegasnya, Rabu (20/8/2025).

Hal senada disampaikan tokoh pemuda asal Pegunungan Tengah, Markus Tabuni. Ia menilai bahwa OPM telah kehilangan arah perjuangan. “Kalau mereka benar-benar pejuang, mereka seharusnya melindungi rakyat. Faktanya, OPM malah membatasi ruang gerak masyarakat. Petani tidak bisa ke kebun dengan aman, anak-anak takut pergi sekolah, pedagang pun sering dipalak. Itu bukan kemerdekaan, melainkan penjajahan yang dilakukan oleh orang sendiri,” ujarnya.

Situasi ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat. Alih-alih mendapatkan kehidupan yang damai dan sejahtera, masyarakat Papua justru dipaksa tunduk pada teror kelompok bersenjata. Banyak warga akhirnya berharap agar aparat keamanan terus hadir memberikan perlindungan, sehingga rakyat bisa benar-benar merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

Pada akhirnya, slogan kemerdekaan yang selalu diteriakkan OPM semakin terasa hambar di telinga rakyat Papua. Yang mereka rasakan sehari-hari bukanlah kemerdekaan, melainkan ketakutan dan tekanan dari kelompok yang seharusnya membela mereka. Dalam kondisi ini, jelas bahwa OPM bukanlah simbol kemerdekaan, melainkan bentuk penjajahan baru yang merampas hak hidup rakyat Papua di tanahnya sendiri.