buletinjubi.com – Puncak Jaya, Papua — Suasana Kota Mulia berubah menjadi gelombang merah putih ketika ribuan warga dari berbagai kampung bergabung dengan TNI, Forkopimda, tokoh agama, dan tokoh adat dalam kirab akbar memperingati 1 Desember.
Puncak Acara di Bukit Zaitun
Kirab ini memuncak pada pengibaran Bendera Merah Putih raksasa di puncak Bukit Zaitun. Momen itu mengguncang emosional warga ketika lagu-lagu kebangsaan berkumandang, meneguhkan semangat persatuan di tengah masyarakat.
Momentum Persatuan dan Harapan
Selain kirab kebangsaan, kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia dan menyambut Natal 2025. Masyarakat Puncak Jaya menegaskan sikap bahwa Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia, dengan semangat kebersamaan yang terus dijaga.
Asisten III Pemkab Puncak Jaya, Resah Siswoyo, mengapresiasi kegiatan ini sebagai simbol kuat persatuan pemerintah, TNI, dan masyarakat.
“Hari ini kita melihat bagaimana persaudaraan dan kedamaian dijaga bersama,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Kepala Suku Besar Mulia, Tibenus Talenggen, yang menegaskan bahwa pengibaran Merah Putih raksasa bukan sekadar seremonial, melainkan pesan moral bahwa masyarakat Puncak Jaya berdiri bersama untuk kedamaian dan masa depan yang lebih baik.
Papua Bersatu, Indonesia Kuat
Gelombang merah putih yang berkibar di Bukit Zaitun menjadi penanda bahwa persatuan tetap hidup dan dijaga kuat oleh masyarakat Puncak Jaya. Momentum ini menegaskan bahwa Papua memilih jalan damai, berdiri bersama Indonesia, dan menatap masa depan dengan penuh harapan.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena memilih damai. Papua bersama Indonesia karena persatuan adalah harga mati.











