Masyarakat Papua Minta Perlindungan Aparat Keamanan, Tak Bisa Nikmati Fasilitas Akibat Gangguan OPM

TNI Polri88 views

buletinjubi.com-Rasa takut dan keresahan kini kembali menghantui masyarakat di sejumlah wilayah di Papua. Hal ini disebabkan meningkatnya gangguan dan ancaman dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang membuat warga tidak dapat menikmati berbagai fasilitas pembangunan yang telah disediakan oleh pemerintah. Dari fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur jalan, banyak yang tidak bisa digunakan secara maksimal karena warga khawatir menjadi sasaran kekerasan kelompok separatis.

 “Sebenarnya pemerintah sudah banyak bantu kami, seperti bangun sekolah, rumah sakit, dan jalan. Tapi semua itu tidak bisa kami nikmati karena takut dengan gangguan OPM. Kami hanya ingin hidup tenang dan bisa pakai fasilitas itu tanpa rasa takut,” ujar Yonas Tabuni, tokoh pemuda dari Kabupaten Puncak Jaya, Selasa (7/10/2025).

Di beberapa daerah seperti Yahukimo, Intan Jaya, dan Pegunungan Bintang, masyarakat bahkan memilih mengungsi ke daerah yang dianggap lebih aman. Mereka khawatir ancaman OPM akan berubah menjadi aksi kekerasan terbuka, sebagaimana pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. “Kami sudah capek hidup dalam ketakutan. Kami ingin aparat keamanan hadir di sini, menjaga kami dari ancaman mereka,” tambah Maria Wonda, warga Distrik Homeyo.

Tokoh adat Papua, Tobias Magai, menegaskan bahwa tindakan OPM sudah melewati batas kemanusiaan. Menurutnya, kelompok tersebut tidak hanya mengganggu keamanan, tetapi juga merusak harapan masyarakat Papua untuk maju dan sejahtera. “Kalau mereka bilang berjuang untuk rakyat Papua, mengapa justru rakyat Papua sendiri yang jadi korban? Sekolah dibakar, guru diusir, puskesmas dibakar, ini bukan perjuangan, ini penindasan,” ujarnya dengan nada tegas.

Masyarakat Papua kini berharap agar pemerintah pusat terus memberikan perhatian serius terhadap keamanan di wilayah mereka. Mereka juga menegaskan bahwa keberadaan Apkam adalah harapan utama untuk melindungi warga dari kekerasan OPM dan memastikan seluruh fasilitas yang sudah dibangun dapat dimanfaatkan dengan aman.

“Selama OPM masih ganggu dan ancam kami, kami tidak akan bisa maju. Kami butuh aparat di sini, supaya bisa hidup seperti masyarakat lain di Indonesia,” tutup Yonas Tabuni.