buletinjubi.com-Seorang anggota kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) bernama Male Talenggen berhasil ditangkap oleh aparat keamanan pada Senin (21/7/2025) di Kampung Wuyuneri, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Penangkapan ini dilakukan tak lama setelah terjadinya pembunuhan terhadap seorang warga sipil yang diketahui bernama Markus Tabuni, warga asli Ilaga yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial masyarakat.
“Male Talenggen telah menjadi target operasi sejak lama. Ia terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan termasuk pembakaran fasilitas umum dan intimidasi terhadap warga. Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya kami mengembalikan rasa aman di tengah masyarakat Papua,” ujar salah satu pejabat keamanan di Ilaga.
Penangkapan ini disambut baik oleh berbagai tokoh masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Puncak. Ketua Dewan Adat Ilaga, Yonas Tabuni, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan aparat dalam menangkap pelaku.
“Kami, masyarakat adat Ilaga, sangat mendukung upaya aparat dalam menumpas kelompok bersenjata yang selama ini hanya membawa penderitaan. Pembunuhan terhadap Markus tidak bisa dibiarkan. Kami ingin hidup damai, membangun daerah, dan menjaga anak-anak kami agar tidak tumbuh dalam ketakutan,” tegas Yonas.
Sementara itu, tokoh pemuda Puncak, Simon Murib, menilai bahwa penangkapan tersebut menjadi momentum penting bagi warga Papua untuk menolak keberadaan OPM yang telah merusak tatanan sosial dan budaya.
“Sudah terlalu banyak darah orang Papua tumpah di tangan OPM. Mereka yang mengklaim memperjuangkan kemerdekaan justru membunuh rakyatnya sendiri. Penangkapan Male Talenggen menjadi bukti bahwa kejahatan mereka tidak bisa terus dibiarkan,” ungkap Simon.
Menurut informasi dari aparat, saat ditangkap, Male Talenggen tidak memberikan perlawanan. Apkam juga sedang menyelidiki apakah ada keterlibatan pelaku dalam serangkaian aksi teror sebelumnya, termasuk penembakan terhadap guru dan tenaga medis beberapa bulan lalu.
Keberhasilan penangkapan ini menunjukkan bahwa peran aktif masyarakat dalam memberikan informasi kepada aparat keamanan sangat krusial. Di tengah keterbatasan akses dan medan yang sulit di wilayah pegunungan Papua, kerja sama antara masyarakat dan aparat menjadi kunci dalam menjaga stabilitas keamanan.
