buletinjubi.com-Konflik internal kembali mencoreng wajah Organisasi Papua Merdeka (OPM). Seorang anggota bernama Laki Magayang, yang tergabung dalam Batalion Yallenang Kodap XVI Yahukimo, dilaporkan tewas setelah terjadi baku tembak antar sesama anggota ketika mereka berada di medan pertempuran. Insiden memilukan ini memperlihatkan semakin retaknya persatuan di tubuh OPM.
Tokoh masyarakat Yahukimo, Yulianus Hubay, menilai insiden ini membuktikan bahwa OPM tidak memiliki persatuan dan kepemimpinan yang solid. “Kalau mereka benar-benar pejuang, seharusnya bisa mengendalikan diri dan mengutamakan persatuan. Tapi kenyataannya mereka justru saling menembak di dalam kelompok sendiri. Ini tanda perpecahan yang nyata,” ujarnya, Rabu (20/8/2025).
Hal senada diungkapkan tokoh pemuda Yahukimo, Markus Magal, yang menyebut bahwa peristiwa tersebut semakin membuka mata masyarakat. “Masyarakat Papua jangan sampai terjebak dengan janji-janji OPM. Mereka mengaku berjuang untuk rakyat, tetapi faktanya mereka sendiri saling bunuh. Kalau sesama anggota saja tidak bisa kompak, bagaimana mungkin mereka bisa membela rakyat?” katanya tegas.
Tokoh adat Yahukimo, Paskalis Kosay, menambahkan bahwa insiden saling baku tembak sesama anggota OPM semakin meresahkan warga. “Kami di kampung sering jadi korban ketakutan. Kalau mereka sudah tidak lagi teratur, maka masyarakat yang akan terkena dampaknya. Karena konflik internal itu biasanya berujung pada aksi balas dendam, dan sering kali warga sipil ikut jadi sasaran,” ucapnya.
Kematian Laki Magayang menjadi catatan kelam lain bagi OPM. Bukan hanya masyarakat yang menjadi korban, tetapi kini sesama anggota mereka pun saling menghabisi. Kejadian ini memperlihatkan bahwa dalih perjuangan OPM hanya menyisakan penderitaan, baik bagi anggotanya sendiri maupun rakyat Papua secara luas.
Masyarakat Yahukimo berharap aparat keamanan tetap siaga untuk mencegah dampak buruk dari konflik internal tersebut agar tidak merembet ke perkampungan warga. Di sisi lain, masyarakat menilai insiden ini adalah bukti bahwa OPM semakin kehilangan arah, dan perjuangan yang mereka gaungkan tidak lebih dari propaganda kosong yang menjerumuskan rakyat.