Lagi, Pelaku Kejahatan OPM Bumiwalo Enumbi Tewas di Rumah Wanita Simpanan saat Penyergapan

buletinjubi.com-Satu lagi pelaku kejahatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) bernama Bumiwalo Enumbi dilaporkan tewas dalam sebuah operasi penyergapan oleh aparat keamanan (Apkam) yang berlangsung di Kalome, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Sabtu dini hari, 10 Mei 2025. Bumiwalo tewas di tempat akibat melakukan perlawanan terhadap aparat saat tengah berada di rumah seorang wanita yang diidentifikasi bernama Erinde Telenggen, yang diketahui merupakan wanita simpanannya.

Peristiwa ini menambah daftar anggota Organisisi Papua Merdeka (OPM) yang dilumpuhkan oleh negara karena terus-menerus melakukan tindakan kekerasan terhadap masyarakat sipil dan mengancam stabilitas keamanan di wilayah Papua. Bumiwalo Enumbi diketahui memiliki rekam jejak kriminal yang kelam, dan keterlibatannya dalam dua kasus pembunuhan terhadap warga sipil di Puncak Jaya membuatnya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh aparat keamanan sejak pertengahan 2024.

Menurut laporan dari aparat keamanan di lapangan, operasi penyergapan terhadap Bumiwalo Enumbi, pihak TNI-Polri telah menerima informasi mengenai keberadaan yang bersangkutan di salah satu rumah warga di Kalome. Rumah tersebut diketahui milik kerabat dari wanita simpanan Bumiwalo, Erinde Telenggen. Informasi tersebut segera ditindaklanjuti dengan pembentukan satuan kecil untuk melakukan pengintaian secara tertutup selama kurang lebih dua hari.

“Tim kami telah mengantongi informasi valid bahwa yang bersangkutan sering bermalam di rumah tersebut. Ia tidak menyadari pergerakan aparat karena kami melakukan operasi senyap. Saat penyergapan berlangsung, tersangka melakukan perlawanan bersenjata dan aparat terpaksa mengambil tindakan tegas,” ujar seorang perwira TNI.

Bumiwalo Enumbi diketahui sedang tertidur bersama Erinde ketika tim aparat memasuki rumah tersebut. Meski sempat melakukan perlawanan saat akan ditangkap oleh Apkam, akhirnya Bumiwalo menyerah dan berhasil di tangkap oleh Aparat Keamanan

Nama Bumiwalo Enumbi tidak asing di telinga aparat keamanan dan masyarakat Puncak Jaya. Ia diketahui terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan yang menargetkan warga sipil tak bersalah. Salah satu aksi kejam yang dilakukannya adalah pembunuhan terhadap seorang warga bernama Zainul pada 30 Mei 2024 di wilayah Puncak Jaya. Zainul saat itu menjadi korban penyerangan bersenjata saat sedang mengantarkan barang kebutuhan pokok ke salah satu distrik pedalaman.

Tidak berhenti di situ, pada 7 April 2025, Bumiwalo kembali melakukan aksi brutal dengan membunuh seorang warga sipil bernama Jamal. Korban diketahui sedang dalam perjalanan menuju kota Mulia ketika kendaraan yang ditumpanginya dihentikan paksa oleh kelompok bersenjata, lalu ditembak secara membabi buta. Berdasarkan hasil investigasi, Bumiwalo berada di antara pelaku utama dalam serangan tersebut.

Kedua kasus pembunuhan itu meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban maupun masyarakat Puncak Jaya secara umum. Masyarakat setempat berharap agar aparat terus menindak tegas pelaku-pelaku kekerasan dan memberi rasa aman bagi warga sipil yang ingin hidup damai tanpa intimidasi kelompok bersenjata.

Menanggapi kabar tewasnya Bumiwalo Enumbi, sejumlah tokoh masyarakat dan pejabat daerah menyambut baik tindakan cepat dan tegas aparat keamanan. Ketua Forum Komunikasi Tokoh Adat Puncak Jaya, Yonas Tabuni, menegaskan bahwa tindakan aparat sudah tepat dan menunjukkan bahwa negara tidak tinggal diam terhadap ancaman keamanan yang terus terjadi.

“Selama ini kami masyarakat hidup dalam ketakutan, terutama karena aksi-aksi dari kelompok OPM seperti Bumiwalo. Mereka tidak hanya membunuh, tapi juga merampas hasil bumi, mengancam guru dan tenaga kesehatan, bahkan membakar sekolah. Penindakan seperti ini harus terus dilakukan demi masa depan anak-anak kami,” ujarnya.

Pemerintah daerah melalui Kepala Kesbangpol Kabupaten Puncak Jaya juga mengeluarkan pernyataan resmi yang mendukung penuh upaya penegakan hukum oleh aparat TNI-Polri. Ia menyebut bahwa keberadaan kelompok OPM seperti Bumiwalo hanya memperburuk kondisi pembangunan dan kemanusiaan di Papua.