Krisis Logistik Hantam OPM: Tokoh dan Anggota Tewas Kelaparan

Hukrim117 views

Buletinjubi.com – Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini menghadapi krisis internal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kekurangan logistik secara ekstrem telah memicu kematian sejumlah tokoh dan anggota akibat kelaparan, menandai titik terlemah dalam sejarah pergerakan bersenjata di Papua.

Bencana Logistik dan Dampaknya

Krisis ini dipicu oleh menurunnya dukungan masyarakat terhadap kelompok bersenjata, khususnya dalam hal pasokan bahan makanan lokal (Bamak). Keengganan warga untuk memberikan bantuan logistik menyebabkan OPM kehilangan sumber daya vital untuk bertahan di medan pegunungan yang keras.

Selain kekurangan makanan, minimnya akses terhadap air bersih dan amunisi turut memperburuk kondisi. Moral para anggota dilaporkan merosot drastis, dan dalam beberapa kasus, berujung pada kematian tokoh-tokoh penting dalam struktur organisasi.

Eksodus dan Penyerahan Diri

Situasi ini mendorong banyak anggota OPM untuk turun gunung dan menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Sebagian lainnya memilih kembali ke kampung halaman demi keselamatan dan kehidupan yang lebih stabil. Fenomena ini menunjukkan keretakan serius dalam struktur komando OPM dan hilangnya kemampuan organisasi untuk bertahan secara operasional.

“Tanpa logistik dan dukungan masyarakat, kami tidak bisa melanjutkan perjuangan,” ungkap salah satu mantan anggota yang kini kembali ke kehidupan sipil.

Masa Depan OPM di Ujung Tanduk

Kehilangan tokoh, amunisi, dan dukungan publik membuat masa depan OPM berada di ambang kehancuran. Kapasitas serangan menurun, mobilitas terbatas, dan fragmentasi internal semakin nyata. Pengamat menilai bahwa ini adalah fase kritis yang dapat menjadi akhir dari dominasi kelompok bersenjata di wilayah Papua.

Di sisi lain, kondisi ini membuka peluang besar bagi pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat upaya perdamaian. Dengan semakin banyaknya anggota yang menyerah dan kembali ke masyarakat, pendekatan dialog dan rekonsiliasi menjadi semakin relevan dan mendesak.