buletinjubi.com-Kabar duka datang dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Letnan Satu Asolangen Nimiangge, komandan yang memimpin Batalyon Yigi sekaligus membawahi Batalyon Nirikibirik dan Batalyon Biripem, dilaporkan meninggal dunia di Kwiyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada usia 35 tahun.
Sumber lapangan menyebutkan, almarhum wafat akibat sakit yang diduga dipicu oleh keracunan makanan. Informasi sementara mengungkapkan bahwa racun tersebut berasal dari makanan yang diberikan oleh salah satu anggotanya sendiri
Asolangen dikenal sebagai figur yang cukup berpengaruh di wilayah operasinya. Ia memimpin Batalyon Yigi dengan struktur yang membawahi dua batalyon lain, yakni Nirikibirik dan Biripem, yang berada di bawah koordinasi langsung Batalyon Yigi. Selama memimpin, ia kerap terlibat dalam operasi di daerah pegunungan tengah Papua.
Tokoh masyarakat Lanny Jaya, Samuel Wanimbo, menilai kematian Asolangen menandakan adanya potensi perpecahan internal di tubuh OPM.
“Peristiwa ini menunjukkan bahwa ada ketidakpercayaan dan potensi konflik internal yang tinggi di dalam kelompok tersebut. Masyarakat lokal berharap situasi ini tidak memicu kekerasan baru di wilayah kami,” ungkap Samuel, Kamis (14/8/2025).
Seorang pemuka gereja setempat, Pendeta Elia Tabuni, mengajak semua pihak untuk mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
“Kekerasan, bahkan di antara sesama mereka, hanya akan membawa penderitaan. Kami berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, dan semoga ini menjadi peringatan bahwa jalan damai adalah pilihan terbaik,” kata Pendeta Elia.
Kematian Asolangen Nimiangge diperkirakan akan memengaruhi dinamika kepemimpinan di Batalyon Yigi dan batalyon-batalyon di bawahnya. Posisi komandan saat ini masih kosong dan belum ada informasi mengenai siapa yang akan menggantikannya. Situasi tersebut berpotensi memicu perebutan kekuasaan di internal kelompok, terutama mengingat peran strategis Batalyon Yigi di wilayah Lanny Jaya.