Komandan Kodap XVI Yahukimo Ancam Tembak Mati Masyarakat Asli Papua, Tokoh Adat Kecam Keras

Hukrim104 views

buletinjubi.com-Situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo kembali memanas setelah beredar pernyataan mengejutkan dari Komandan Kodap XVI Yahukimo, Mayor Kopi Tua Heluka. Dalam pernyataannya, ia secara terbuka mengancam akan menembak mati siapa saja tanpa pandang bulu, baik orang asli Papua (OAP) maupun pendatang, bahkan keluarganya sendiri. Ucapan tersebut sontak memicu keresahan di kalangan masyarakat Papua yang merasa keselamatan mereka semakin terancam.

“Saya dan pasukan di medan sedang berjuang setengah mati, saya tidak peduli siapapun, mau dia OAP atau Pendatang akan saya tembak mati, begitu pun keluarga saya,” ujar Heluka dalam rekaman yang beredar luas di kalangan warga, Minggu (5/10/2025).

Ancaman yang dilontarkan itu dinilai sebagai bentuk keputusasaan kelompok bersenjata yang selama ini kerap melakukan tindakan teror di wilayah Yahukimo dan sekitarnya. Tindakan tersebut dianggap sudah tidak lagi mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan dan adat istiadat Papua yang menjunjung tinggi kehidupan.

Menanggapi ancaman tersebut, sejumlah tokoh masyarakat Papua menyampaikan kecaman keras. Ketua Dewan Adat di Yahukimo, Pdt. Yulianus Wonda, menegaskan bahwa sikap brutal dengan mengancam membunuh orang tanpa alasan jelas hanya akan menambah penderitaan rakyat.

“Ancaman itu sungguh tidak dapat diterima. Orang Papua hidup dengan adat, saling menjaga satu sama lain, bukan saling mengancam atau membunuh. Jika benar seorang pemimpin bisa mengucapkan demikian, maka jelas dia sudah kehilangan nilai kemanusiaan,” tegas Wonda.

Sementara itu, tokoh pemuda Yahukimo, Markus Heluka, menyatakan bahwa ucapan tersebut tidak mencerminkan perjuangan, melainkan bentuk teror terhadap rakyat. “Yang menjadi korban bukan hanya orang pendatang, tetapi juga orang asli Papua. Jika keluarga sendiri pun dijadikan sasaran, berarti perjuangan itu sudah tidak memiliki arah dan tujuan yang benar,” ujarnya.

Masyarakat Papua mendesak aparat keamanan segera mengambil langkah tegas dan terukur terhadap kelompok yang kerap menebar ancaman tersebut. Mereka berharap kehadiran aparat benar-benar fokus melindungi masyarakat sipil dari kekerasan, sekaligus menindak para kelompok OPM.