KNPB Gelar Aksi Tolak Keberadaan Benny Wenda, Sebut Janjinya Hanya Omong Kosong

Daerah, Opini17 views

buletinjubi.com-Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar aksi penolakan terhadap keberadaan Benny Wenda, tokoh yang selama ini mengklaim diri sebagai pemimpin perjuangan Papua di luar negeri. Aksi ini dilakukan dengan tegas oleh KNPB sebagai bentuk kekecewaan mendalam terhadap janji-janji Benny Wenda yang dinilai tidak pernah terealisasi.

Ketua Umum KNPB, Agus Kosay, menegaskan bahwa pihaknya menolak keras segala bentuk keterlibatan maupun pengaruh yang dibawa oleh Benny Wenda. Ia menyebut, selama bertahun-tahun masyarakat Papua hanya diberi janji manis tanpa ada tindakan nyata yang berpihak pada kesejahteraan rakyat di tanah Papua.

“Kami organisasi KNPB menolak keras keberadaan Benny Wenda. Banyak janji-janji yang tidak terealisasi dan hanya omong kosong belaka. Apa yang dia sampaikan di luar negeri tidak pernah sampai memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua,” tegas Agus Kosay dalam pernyataannya, Selasa (23/9/2025).

Aksi penolakan ini dilakukan di sejumlah titik wilayah Papua dengan melibatkan masyarakat yang turut menyuarakan aspirasi mereka. Para peserta aksi membawa spanduk dan poster yang berisi kritik terhadap Benny Wenda. Mereka menuntut agar tokoh-tokoh yang mengatasnamakan perjuangan Papua di luar negeri tidak lagi memanfaatkan nama rakyat Papua hanya untuk kepentingan pribadi.

Tokoh masyarakat setempat, Yonas Tabuni, mengungkapkan bahwa kekecewaan terhadap Benny Wenda sudah lama dirasakan oleh masyarakat. Menurutnya, sosok yang tinggal di luar negeri tersebut tidak memahami kondisi nyata kehidupan orang Papua.

“Dia tinggal enak di luar negeri, sementara masyarakat di sini masih kesulitan hidup. Kalau benar-benar peduli, seharusnya dia turun langsung dan berbuat nyata, bukan hanya bicara di forum internasional,” kata Yonas.

Sejumlah pengamat lokal juga menilai aksi ini menunjukkan adanya pergeseran sikap organisasi di Papua yang mulai kritis terhadap pihak-pihak yang hanya berorientasi pada kepentingan individu. Hal ini dinilai penting untuk membuka ruang diskusi yang lebih sehat dan berpihak kepada kesejahteraan masyarakat Papua secara nyata.

Dengan adanya aksi penolakan ini, masyarakat berharap suara mereka dapat didengar, baik para tokoh yang selama ini mengklaim sebagai perwakilan Papua. Tuntutan utama mereka jelas hentikan janji palsu, dan hadirkan langkah nyata demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Papua.