Ketika Senjata Tak Lagi Menjawab: Lekagak Telenggen Suarakan Persatuan Demi Masa Depan Papua

Buletinjubi.com – Di tengah konflik berkepanjangan di Tanah Papua, pernyataan tegas yang disampaikan oleh Komandan Operasi Umum TPNPB, Mayor Jenderal Lekagak Telenggen, pada Minggu 23 November 2025, kembali menggema di ruang publik. Pernyataan tersebut mendesak seluruh pihak untuk bersatu demi masa depan Papua. Namun, lebih dari itu, pesan yang paling dibutuhkan saat ini adalah persatuan melalui jalan damai, bukan pertumpahan darah.

Konflik yang terus berlangsung dari Sorong sampai Merauke selama puluhan tahun telah memakan banyak korban, baik dari aparat keamanan maupun warga sipil. Rasa duka, trauma, dan kehilangan terus diwariskan dari generasi ke generasi. Karena itu, ajakan persatuan seharusnya tidak hanya diarahkan kepada kelompok-kelompok yang berseberangan, tetapi kepada seluruh masyarakat Papua untuk menghentikan kekerasan dan mengedepankan dialog.

Papua membutuhkan ruang aman bagi rakyatnya untuk hidup, bekerja, dan membangun masa depan tanpa ketakutan. Tidak ada pihak yang menang dalam perang berkepanjangan, yang menang hanyalah rasa sakit dan kehilangan. Baik negara maupun masyarakat Papua memiliki tanggung jawab moral untuk membuka pintu komunikasi dan mencari penyelesaian damai yang menghargai martabat setiap manusia.

Harapan terbesarnya adalah agar konflik senjata digantikan oleh meja perundingan, agar generasi penerus Papua tumbuh dalam kedamaian, bukan dalam dentuman bom dan desing peluru. Papua adalah rumah bagi semua orang yang tinggal di dalamnya.

Masa depan Papua akan lebih cerah bila diperjuangkan dengan hati yang bersatu, bukan dengan kekerasan. Karena di atas segalanya, perdamaian adalah kemenangan terbesar.