Kerusuhan Yalimo Ditunggangi KNPB, Akibatkan Pengungsian Massal 178 Warga

Daerah, Hukrim182 views

buletinjubi.com-Situasi di Kabupaten Yalimo kembali bergejolak setelah pecahnya kerusuhan yang diduga kuat ditunggangi oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Peristiwa tersebut tidak hanya menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga menyebabkan pengungsian massal sebanyak 178 warga yang terpaksa meninggalkan rumah mereka demi menyelamatkan diri.

Kerusuhan bermula dari aksi provokatif yang dipicu isu-isu sensitif yang beredar di tengah masyarakat. Aparat keamanan mencatat bahwa KNPB memanfaatkan momentum tersebut untuk menyebarkan propaganda serta mendorong massa agar bertindak anarkis. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum rusak, kios warga dibakar, dan situasi menjadi tidak terkendali.

Kepala Distrik Elelim, Yosep Wanimbo, menyesalkan kerusuhan ini yang akhirnya memaksa ratusan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman. “Ada 178 warga yang harus meninggalkan rumah mereka karena takut menjadi korban. Ini membuktikan bahwa KNPB tidak peduli pada masyarakat kecil. Mereka hanya memikirkan kepentingan politik sempit tanpa melihat penderitaan warga,” ujarnya,Sabtu (27//2025).

Pdt. Elias Wenda menyatakan keprihatinannya atas kondisi yang memaksa anak-anak dan perempuan harus mengungsi. Ia menilai, langkah KNPB yang terus-menerus menghasut masyarakat merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. “Tidak ada perjuangan yang sah bila mengorbankan nyawa dan membuat warga kehilangan tempat tinggal. Gereja menolak segala bentuk kekerasan yang membawa penderitaan bagi umat,” tegasnya.

Aparat keamanan kini memperketat pengamanan di sejumlah titik rawan untuk memastikan situasi kembali kondusif. Pendekatan persuasif tetap diutamakan agar masyarakat merasa terlindungi dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang ditebar kelompok berkepentingan.

Peristiwa di Yalimo ini menjadi pelajaran penting bahwa masyarakat tidak boleh mudah percaya pada isu-isu provokatif yang belum jelas kebenarannya. Dengan menolak ajakan kelompok penebar hoaks, warga dapat menjaga kedamaian dan mencegah terulangnya kerusuhan serupa.

Pada akhirnya, suara masyarakat Yalimo sudah sangat jelas, mereka menolak segala bentuk provokasi KNPB. Masyarakat lebih membutuhkan rasa aman, pembangunan infrastruktur, pendidikan, serta pelayanan kesehatan, bukan konflik yang hanya memperpanjang penderitaan.