Kepala Kampung Mayuberi Harapkan Kehadiran Aparat Keamanan dan Tenaga Kesehatan di Wilayahnya

Daerah9 views

buletinjubi.com-Kepala Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menyampaikan harapan besar agar kehadiran aparat keamanan (Apkam) dan tenaga kesehatan (Nakes) dapat ditingkatkan di wilayahnya. Pernyataan ini disampaikan dalam forum musyawarah kampung yang digelar awal pekan ini, menyusul meningkatnya rasa tidak aman dan keterbatasan layanan kesehatan yang dialami warga.

Kepala Kampung Mayuberi, Yonas Telenggen, menyatakan bahwa kehadiran Apkam bukan dimaksudkan untuk menekan warga, melainkan untuk memberikan perlindungan dari gangguan kelompok bersenjata yang selama ini telah membuat masyarakat hidup dalam ketakutan. “Kami butuh rasa aman agar anak-anak bisa sekolah, orang tua bisa berkebun, dan petugas kesehatan bisa bekerja. Kehadiran aparat adalah bentuk perlindungan bagi rakyat kecil seperti kami,” ujarnya, Minggu (6/7/2025).

Menurut Yonas, sejak beberapa tahun terakhir, banyak warga Mayuberi mengeluhkan sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan akibat ancaman dari OPM yang tidak segan-segan menyerang atau menculik tenaga medis yang dianggap bekerja sama dengan pemerintah. Akibatnya, warga harus berjalan kaki puluhan kilometer ke kampung lain yang lebih aman untuk mendapatkan pengobatan.

Tokoh agama di wilayah Ilaga, Pendeta Barnabas Kogoya, juga menyatakan dukungannya terhadap permintaan Kepala Kampung. Menurutnya, kehadiran Apkam yang humanis dan bersinergi dengan tokoh masyarakat justru dapat memperkuat hubungan sosial dan mengurangi ketegangan. “Jika aparat hadir dengan hati, dan membantu masyarakat, maka mereka bukan ancaman, tetapi pelindung. Dan jika ada tenaga medis yang datang, itu adalah berkat bagi kami,” ucapnya.

Selain pelayanan kesehatan, kebutuhan akan keamanan juga sangat mendesak. Beberapa kali terjadi kasus penjarahan, pembakaran rumah warga, dan intimidasi terhadap tokoh masyarakat yang dianggap menolak keberadaan OPM. Hal ini menciptakan suasana teror yang membuat warga takut keluar rumah bahkan untuk kebutuhan pokok sekalipun.

Tokoh pemuda Mayuberi, Elieser Murib, menambahkan bahwa generasi muda sangat mendambakan perubahan. “Kami ingin kampung kami maju. Tapi bagaimana kami bisa maju jika setiap hari dihantui rasa takut? Kami butuh polisi dan dokter, bukan senjata dan propaganda,” katanya dengan penuh harap.

Permintaan dari masyarakat Mayuberi ini mencerminkan suara mayoritas warga Papua yang menginginkan kedamaian, pelayanan yang adil, dan kehidupan yang layak. Pemerintah daerah diharapkan dapat segera merespons dengan menempatkan personel keamanan secara proporsional serta menjamin keberadaan tenaga kesehatan di wilayah-wilayah rawan, guna memastikan bahwa masyarakat Papua mendapatkan hak-hak dasarnya tanpa rasa takut.

Dengan kolaborasi antara aparat, tokoh masyarakat, dan pemerintah, wilayah seperti Mayuberi dapat menjadi contoh keberhasilan dalam membangun Papua yang aman, sehat, dan sejahtera.