Kemenag Perluas Akses Pendidikan di Papua Barat Daya, Tak Hanya Madrasah

buletinjubi.com-Kementerian Agama (Kemenag) memperkuat peran dalam dunia pendidikan di Papua dan Papua Barat Daya.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor mengatakan, pendidikan keagamaan di timur Indonesia tidak terbatas pada satu agama.

Tak hanya fokus pada madrasah, Kemenag juga membina sekolah-sekolah teologi Kristen dan Buddha sebagai bagian dari komitmen terhadap pendidikan lintas agama.

Menurut Jems, antusiasme masyarakat terhadap pendidikan madrasah di Papua Barat Daya tinggi, namun tidak semuanya bisa masuk karena keterbatasan daya tampung.

Hal ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas madrasah yang terus berkembang.

Hal ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas madrasah yang terus berkembang.

“MAN Kota Sorong contohnya. Tahun ini menerima hampir 500 pendaftar, sementara daya tampung hanya sekitar 200 kursi,” kata Jems dalam Podcast The Leaders di Studio TribunSorong.com, Jalan Pramuka, Remu, Kota Sorong,Senin (28/7/2025).

Kemenag, lanjut Jems, juga mencatat kemajuan signifikan di lembaga pendidikan Kristen.

Terdapat lima Sekolah Menengah Teologi Kristen Negeri (SMTK) di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Di sisi lain, upaya sedang dilakukan untuk memperkuat pendidikan Hindu dan Buddha melalui dukungan terhadap lembaga pendidikan dasar.

“Kemenag hadir untuk semua, baik Islam, Kristen, maupun Buddha. Kami membina lembaga pendidikan keagamaan agar bisa tumbuh bersama,” ujar Jems.

Kemenag menekankan pentingnya pendidikan yang unggul, ramah anak, dan menjunjung nilai keagamaan.

Lembaga ini juga memberi perhatian khusus pada daerah-daerah yang sulit dijangkau, termasuk dengan mendorong pendirian sekolah berbasis agama sesuai kebutuhan lokal.