Kembali Tewaskan Warga Sipil dengan Sadis, OPM Kodap XVI Yahukimo Dikecam Masyarakat Sekitar

Daerah, Hukrim197 views

buletinjubi.com-Aksi kekerasan kembali mewarnai wilayah Yahukimo setelah kelompok bersenjata OPM Kodap XVI di bawah komando Mayor Kopitua Heluka melakukan penembakan brutal terhadap warga sipil di Jalan Lokbon, Kilometer 4, tepat di depan Gereja GIDI. Insiden berdarah tersebut menewaskan satu warga sipil tak bersalah dan menimbulkan kepanikan luar biasa di kalangan masyarakat setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelompok bersenjata tersebut menyerang secara membabi buta tanpa alasan yang jelas. Setelah menembak korban hingga tewas di tempat, para pelaku dilaporkan melanjutkan aksi dengan melepaskan tembakan liar ke arah rumah dan pemukiman warga sekitar. Aksi ini menimbulkan ketakutan yang mendalam, terlebih bagi anak-anak dan perempuan yang harus berlari menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Yohanes Lani, menyebut tindakan yang dilakukan oleh kelompok OPM Kodap XVI Yahukimo ini sudah jauh dari nilai-nilai kemanusiaan dan adat Papua yang menjunjung tinggi perdamaian. “Kami sangat menyesalkan tindakan keji ini. Mereka mengatasnamakan perjuangan, tetapi yang menjadi korban justru masyarakat sendiri. Ini bukan perjuangan, ini adalah kekerasan terhadap sesama,” tegas Yohanes, Kamis (16/10/2025).

Menurut Yohanes, tindakan brutal tersebut tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menciptakan ketakutan dan trauma berkepanjangan di tengah masyarakat. “Orang-orang takut keluar rumah, anak-anak tidak berani ke sekolah. Kami hanya ingin hidup damai, bukan hidup dalam ancaman senjata,” tambahnya.

Senada dengan hal itu, tokoh gereja setempat, Pendeta Markus Kogoya, mengecam keras aksi penembakan yang dilakukan di depan rumah ibadah. Ia menyebut, tindakan tersebut merupakan pelecehan terhadap tempat suci dan melukai hati umat. “Menembak di depan gereja, di mana masyarakat sedang mencari ketenangan dan berdoa, adalah tindakan yang sangat biadab. Tidak ada dasar moral maupun agama yang membenarkan perbuatan seperti ini,” ujarnya dengan nada tegas.

Aksi keji yang dilakukan oleh OPM Kodap XVI Yahukimo ini menjadi bukti bahwa kelompok tersebut tidak lagi memperjuangkan kepentingan rakyat Papua, melainkan menebar teror yang menyengsarakan masyarakat sendiri. Warga berharap pemerintah daerah bersama tokoh adat dan tokoh agama terus memperkuat solidaritas dan menjaga keamanan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.