Kejam, OPM Membakar Tempat Tinggal Masyarakat, Warga Terpaksa Mengungsi ke Pos TNI

Daerah63 views

buletinjubi.com-Situasi keamanan di beberapa wilayah pedalaman Papua kembali terguncang akibat aksi kejam yang dilakukan oleh kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dalam insiden terbaru yang terjadi di sebuah distrik terpencil di wilayah pegunungan tengah Papua, kelompok OPM secara brutal membakar sejumlah rumah warga.

Salah satu tokoh masyarakat yang berhasil menyelamatkan diri, Yonas Kogoya, mengatakan bahwa kelompok OPM datang secara tiba-tiba dan langsung menyulut api ke rumah-rumah warga tanpa pandang bulu. “Kami tidak sempat menyelamatkan barang-barang, hanya bisa menyelamatkan nyawa. Kami lari ke arah Pos TNI dengan membawa anak-anak dan orang tua,” ujar Yonas dengan nada sedih, Kamis (22/5/2025).

Pasca-insiden tersebut, sejumlah tokoh masyarakat mendesak pemerintah pusat dan aparat keamanan untuk bertindak lebih tegas terhadap kelompok OPM. Mereka menilai bahwa selama ini kelompok tersebut telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Papua, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya.

“Kami tidak ingin Papua hancur karena tindakan kelompok kecil yang mengaku berjuang untuk rakyat, padahal kenyataannya mereka hanya menindas rakyat,” ungkap Pendeta Daniel Tabuni, seorang tokoh agama di wilayah tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa tindakan membakar rumah ibarat membakar masa depan dan harapan masyarakat. Menurutnya, tindakan semacam ini tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun, apalagi dilakukan kepada warga sipil yang tidak bersenjata.

Menanggapi situasi darurat tersebut, Pemerintah Kabupaten setempat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial telah mengirimkan bantuan darurat berupa makanan, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya. Bupati setempat, dalam konferensi pers, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap tindakan brutal OPM.

“Kami sudah berkoordinasi dengan aparat TNI-Polri untuk menindak tegas pelaku pembakaran dan memastikan masyarakat bisa kembali hidup dengan aman dan tenang. Tindakan OPM sudah di luar batas kemanusiaan, kami juga sudah meminta kepada pihak TNI untuk memberika tempat sementara di pos TNI terdekat” kata Bupati.

Ia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu dalam menjaga kedamaian di Papua. Menurutnya, perpecahan dan kekerasan tidak akan pernah membawa kebaikan, dan justru akan menghancurkan generasi masa depan Papua.

Seiring dengan meningkatnya pengungsian warga akibat kekerasan OPM, berbagai elemen masyarakat termasuk LSM lokal mulai melakukan aksi kemanusiaan. Penggalangan bantuan logistik dan dukungan psikososial dilakukan untuk meringankan beban para pengungsi.

“Ini bukan hanya soal politik atau keamanan, tapi soal kemanusiaan. Tidak ada satu pun alasan yang dapat membenarkan tindakan membakar rumah warga,” tegas Dominggus Samber, ketua salah satu LSM yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan di Papua.

Tragedi yang terjadi akibat pembakaran rumah-rumah warga oleh OPM kembali menunjukkan bahwa kelompok ini tidak mendengarkani aspirasi masyarakat Papua secara keseluruhan. Aksi-aksi keji yang dilakukan oleh mereka justru menyakiti rakyat sendiri dan memaksa masyarakat hidup dalam ketakutan serta penderitaan.

Sudah saatnya seluruh komponen bangsa bersama-sama bersuara dan bertindak untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh OPM, demi terwujudnya Papua yang aman, damai, dan sejahtera bagi semua warganya.