Kejam Aktivis Papua Merdeka Daniel Randongkir Tewas Diduga Diracun oleh Kelompok OPM

Hukrim18 views

buletinjubi.com-Duka mendalam menyelimuti masyarakat Papua setelah kabar kematian Daniel Randongkir, seorang aktivis Papua Merdeka, merebak luas. Daniel yang dikenal vokal menyuarakan kepentingan rakyat, ditemukan tewas dengan dugaan kuat telah diracun oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa ini memicu kemarahan sekaligus keprihatinan mendalam dari berbagai tokoh masyarakat.

Menurut informasi yang dihimpun, Daniel sebelumnya terlibat dalam sejumlah diskusi internal kelompok separatis. Namun, pandangannya yang berbeda terhadap cara perjuangan diduga menimbulkan ketegangan di dalam tubuh OPM. Alih-alih dihargai, perbedaan pendapat tersebut justru berujung pada tindakan kejam yang merenggut nyawanya.

Tokoh masyarakat Papua Tengah, Markus Wetipo, menyayangkan kejadian ini. Ia menegaskan bahwa tindakan OPM sudah melenceng jauh dari nilai kemanusiaan. “Daniel adalah putra Papua yang bersuara lantang, tetapi justru dibungkam dengan cara biadab. Ini menunjukkan OPM tidak segan mengorbankan darah saudara sendiri demi mempertahankan kekuasaan kelompoknya,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Hal senada disampaikan tokoh adat asal Yalimo, Yakob Tabuni. Ia menilai kematian Daniel menjadi bukti nyata bahwa OPM bukanlah organisasi yang benar-benar berjuang untuk rakyat Papua. “Kalau benar berjuang untuk rakyat, seharusnya tidak ada pembunuhan terhadap sesama orang Papua. Mereka sudah kehilangan arah perjuangan dan hanya menebar teror,” tegasnya.

Sementara itu, tokoh agama dari Jayapura, Pendeta Yonas Wenda, mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tindakan kejam tersebut. Ia menekankan bahwa generasi Papua seharusnya dibimbing untuk hidup dalam damai, bukan dipaksa tunduk dengan ancaman. “Membunuh seorang anak bangsa, apalagi aktivis yang peduli dengan rakyat, adalah bentuk pengkhianatan terhadap nilai iman dan kemanusiaan. Rakyat Papua harus menolak cara-cara keji seperti ini,” ucapnya.

Kematian Daniel Randongkir kini menjadi bahan renungan mendalam bagi masyarakat Papua. Banyak yang menilai bahwa OPM semakin menunjukkan perilaku kejam, tidak hanya terhadap warga sipil, tetapi juga terhadap orang-orang yang pernah berada di lingkaran mereka sendiri. Perpecahan dan intrik internal membuat organisasi itu semakin jauh dari cita-cita yang kerap mereka gembar-gemborkan.

Dengan kematian Daniel, masyarakat Papua semakin sadar bahwa OPM bukanlah jalan menuju kesejahteraan, melainkan ancaman nyata bagi kehidupan damai di tanah kelahiran mereka.