Kehadiran OPM Sebabkan Pengungsian Massal di Kampung Moyeba, Moskona Utara

Daerah, Hukrim203 views

buletinjubi.com-Situasi kemanusiaan di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, kini memprihatinkan. Lebih dari 194 jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan, terpaksa mengungsi ke dalam hutan setelah kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) masuk dan melakukan tindakan yang menimbulkan ketakutan luas di kalangan masyarakat.

Para pengungsi meninggalkan rumah mereka dengan tergesa-gesa, tanpa sempat membawa perbekalan, akibat rasa takut terhadap ancaman dan intimidasi dari kelompok OPM.

“Kami menegaskan bahwa kehadiran OPM tidak dapat dibenarkan, karena telah menimbulkan trauma mendalam bagi masyarakat,” ujar Yohanes Mabori, salah satu tokoh masyarakat Moyeba yang kini turut mengungsi bersama keluarganya. Ia menambahkan bahwa warga menolak kembali ke kampung karena takut terhadap intimidasi, penangkapan, dan kekerasan, dari kelompok OPM, Selasa (21/10/2025).

Tokoh masyarakat lainnya, Markus Kuri, menilai bahwa kehadiran OPM hanya memperburuk situasi di Papua Barat. “Kelompok ini selalu mengatasnamakan perjuangan, tetapi yang menjadi korban justru rakyat kecil. Rumah dibakar, sekolah ditinggalkan, anak-anak trauma. Ini bukan perjuangan, ini tindakan yang menyengsarakan masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, aparat keamanan dilaporkan masih melakukan pendekatan humanis untuk memastikan keselamatan warga dan memulihkan situasi keamanan di Distrik Moskona Utara. Pemerintah daerah juga tengah menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat guna menyalurkan bantuan logistik dan kesehatan bagi para pengungsi.

Kejadian di Moyeba menambah daftar panjang penderitaan masyarakat sipil Papua akibat konflik bersenjata. Banyak pihak berharap agar seluruh unsur pemerintah, tokoh adat, dan tokoh agama dapat bersatu untuk memulihkan kedamaian di wilayah tersebut.

“Yang kami inginkan hanyalah hidup tenang dan damai tanpa gangguan dari OPM,” tutur Yohanes sebelum menutup percakapan. Pernyataan itu mencerminkan jeritan hati masyarakat Moyeba yang kini hanya mendambakan keamanan dan kesempatan untuk kembali membangun kampung mereka yang porak-poranda.