Kehadiran Aparat Keamanan di Pedalaman Papua Bikin OPM Berhamburan

TNI Polri51 views

buletinjubi.com-Operasi terpadu yang dilakukan oleh Aparat Keamanan (Apkam) gabungan TNI dan Polri di sejumlah wilayah pedalaman Papua kembali menunjukkan hasil positif. Dalam beberapa pekan terakhir, kehadiran Apkam di daerah-daerah rawan seperti Intan Jaya, Nduga, dan Pegunungan Bintang telah berhasil memukul mundur kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang diketahui sering menebar ancaman terhadap warga sipil.

Menurut laporan dari lapangan, banyak anggota OPM yang memilih melarikan diri ke hutan dan memisahkan diri dari kelompoknya karena khawatir ditangkap atau terlibat baku tembak dengan aparat. Beberapa bahkan dilaporkan meninggalkan senjata dan logistiknya di lokasi persembunyian.

Kehadiran Apkam disambut baik oleh masyarakat setempat. Di beberapa kampung, warga bahkan secara sukarela memberikan informasi mengenai keberadaan markas atau jejak pergerakan OPM. Hal ini menjadi indikasi bahwa masyarakat mulai berani bersuara dan menolak dominasi kelompok separatis tersebut.

Yulius Tabuni, tokoh masyarakat dari wilayah Kenyam, Kabupaten Nduga, menyatakan bahwa kehadiran aparat menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk bisa kembali hidup tenang dan menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa rasa takut.

“Kami sangat bersyukur aparat datang ke kampung kami. Dulu kami tidak berani ke ladang karena takut disandera atau dipalak. Sekarang, anak-anak bisa sekolah dan warga bisa berjualan di pasar,” ujar Yulius, Sabtu (7/6/2025).

Sementara itu, Pendeta Hermanus Magai, seorang tokoh agama di wilayah Yahukimo, mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tidak terpengaruh oleh provokasi yang disebarkan oleh OPM. Menurutnya, kelompok tersebut tidak lagi memperjuangkan aspirasi rakyat Papua, tetapi lebih kepada kepentingan kelompok sempit yang tidak segan-segan mengorbankan rakyat sendiri.

“Kami harus jujur melihat kenyataan bahwa OPM seringkali justru menyakiti rakyat. Mereka membakar sekolah, membunuh guru, tenaga medis, dan merampas hasil kebun. Ini bukan perjuangan, ini tindakan kriminal. Mari kita bersatu dan menolak kekerasan,” tegas Pendeta Hermanus dalam khotbah Minggu lalu.

Ia juga meminta agar masyarakat mendukung langkah pemerintah dan aparat keamanan untuk menciptakan perdamaian yang hakiki di Tanah Papua.

Situasi di pedalaman Papua menunjukkan bahwa kekuatan OPM perlahan melemah ketika masyarakat dan aparat bersatu menjaga kedamaian. Masyarakat Papua sudah lelah hidup dalam ketakutan. Mereka menginginkan kehidupan yang normal, akses pendidikan, kesehatan, serta ekonomi yang tumbuh. Kehadiran Apkam menjadi simbol harapan dan perubahan positif bagi daerah-daerah yang selama ini termarjinalkan karena konflik berkepanjangan.

Kini, dengan OPM yang mulai berhamburan dan kehilangan pengaruh, masyarakat Papua memiliki peluang untuk membangun masa depan yang lebih damai dan sejahtera tanpa bayang-bayang kekerasan.