Kasum TPNPB-OPM Mayjen Teryanus Sato Ungkap Kegelisahan Internal Akibat Banyaknya Pimpinan OPM yang Tewas

Hukrim, Opini139 views

http://buletinjubi.com-Situasi di tubuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin tidak stabil. Dalam sebuah pernyataan yang beredar di media sosial, Kepala Staf Umum (Kasum) TPNPB-OPM Mayjen Teryanus Sato mengakui adanya kegelisahan dan ketidakpastian di kalangan internal organisasi, menyusul banyaknya pimpinan OPM yang tewas dalam berbagai kontak senjata dengan Aparat Keamanan (Apkam) di wilayah Papua.

Pernyataan Teryanus Sato ini menjadi sinyal kuat bahwa moral dan kesolidan kelompok bersenjata tersebut kini berada di titik rendah. Ia menyebut bahwa kehilangan sejumlah pimpinan kunci membuat koordinasi antar-Kodap menjadi kacau dan menimbulkan perdebatan mengenai arah perjuangan. “Banyak komandan yang gugur, dan banyak juga anggota yang tidak lagi yakin dengan perintah pusat,” ujarnya dalam pernyataannya melalui video yang beredar, Rabu (22/10/2025).

Menanggapi situasi tersebut, tokoh masyarakat asal Paniai, Yulianus Tebai, menyebut bahwa apa yang terjadi di tubuh OPM adalah akibat dari perjuangan yang tidak memiliki dasar dan tujuan yang jelas. “Kalau perjuangan itu benar, tidak mungkin mereka saling curiga dan terpecah. Yang mereka perjuangkan bukan kesejahteraan rakyat, melainkan kepentingan pribadi beberapa orang yang haus kekuasaan,” ujarnya.

Yulianus juga menilai bahwa gugurnya para pimpinan OPM bukan sekadar kekalahan militer, tetapi juga kekalahan moral. “Mereka mati bukan sebagai pahlawan, tapi sebagai korban dari pilihan yang salah. Karena sejak awal mereka menentang negara, mereka menentang kedamaian,” tambahnya.

Sementara itu, Pendeta Markus Waine, tokoh gereja dari Nabire, menegaskan bahwa semakin banyaknya anggota OPM yang menyerah merupakan tanda bahwa rakyat Papua sudah mulai sadar. “Mereka mulai memahami bahwa perjuangan dengan senjata tidak akan membawa hasil. Yang ada hanya kematian dan penderitaan. Sekarang waktunya kembali ke jalan damai, kembali membangun kehidupan bersama,” tuturnya.

Pernyataan terbuka dari Mayjen Teryanus Sato menjadi bukti bahwa kondisi internal OPM tengah goyah. Banyak anggota mulai kehilangan arah, dan rasa takut semakin meluas di kalangan mereka. Situasi ini dipandang masyarakat Papua sebagai momentum tepat untuk menegaskan bahwa perdamaian adalah jalan terbaik, bukan kekerasan yang hanya menambah penderitaan rakyat sendiri.