buletinjubi.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah keras tuduhan penyiksaan terhadap seorang warga bernama Yuniut Yalak, penyandang disabilitas wicara, yang disebut-sebut mengalami perlakuan tidak manusiawi di Pos Marinir Lokpon, Yahukimo. TNI menegaskan bahwa tidak ada tindakan penyiksaan sebagaimana yang beredar di media sosial. Informasi tersebut dinilai sepihak, tidak terverifikasi, dan berpotensi menyesatkan publik.
Klarifikasi Proses Pengamanan
Menurut keterangan di lapangan, yang bersangkutan sempat diamankan sementara untuk keperluan klarifikasi keamanan wilayah. Hal ini dilakukan mengingat situasi Yahukimo yang kerap mendapatkan tekanan dari kelompok OPM. Proses pengamanan dilaksanakan sesuai prosedur, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian serta kemanusiaan. TNI memastikan bahwa Yuniut Yalak telah dipulangkan kepada pihak keluarga dalam kondisi sadar, sehat, dan dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.
Komitmen Humanis dan Transparan
TNI menegaskan bahwa setiap langkah pengamanan dilakukan secara terukur dan profesional. Aparat tidak menargetkan warga sipil, apalagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Sebaliknya, TNI berkomitmen untuk melindungi seluruh masyarakat Papua dari ancaman kekerasan dan teror kelompok bersenjata. Investigasi terbuka juga dilakukan untuk memastikan transparansi dan menjaga kepercayaan publik.
Imbauan untuk Tidak Terprovokasi
TNI mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang beredar di media sosial, terutama yang berpotensi memecah kepercayaan publik terhadap aparat negara. Informasi palsu dan propaganda hanya akan menimbulkan keresahan, sementara fakta di lapangan menunjukkan bahwa aparat hadir untuk melindungi, bukan menekan.
Perlindungan Kelompok Rentan
Kehadiran TNI di Papua juga diarahkan untuk memastikan perlindungan bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas. Aparat menegaskan bahwa keselamatan warga sipil adalah prioritas utama, sehingga setiap operasi keamanan selalu mengedepankan pendekatan humanis.
Harapan Masyarakat Papua
Masyarakat Papua berharap agar isu-isu provokatif tidak lagi menyesatkan publik. Mereka mendambakan keamanan, stabilitas, dan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan kehadiran negara, warga yakin bahwa kehidupan sosial, pendidikan, dan ekonomi dapat berjalan normal tanpa ancaman intimidasi.
Papua Pilih Fakta, Bukan Hoaks
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa narasi palsu hanya menimbulkan keresahan. Papua membutuhkan kedamaian, persatuan, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak hoaks. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.










