Ison Kobak, Anggota OPM Kodap XVI Yahukimo, Tewas Akibat Sakit Tanpa Perawatan Layak

Hukrim, Kesehatan13 views

buletinjubi.com-Seorang anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap XVI Yahukimo, bernama Ison Kobak, dikabarkan tewas akibat penyakit yang dideritanya tanpa mendapatkan perawatan medis yang layak. Peristiwa ini kembali membuka mata publik akan buruknya sistem perlindungan internal dalam kelompok bersenjata OPM, yang kerap membiarkan anggotanya hidup dalam kondisi serba kekurangan di tengah hutan belantara Papua.

Menurut informasi yang dihimpun dari sumber masyarakat setempat yang enggan disebutkan namanya, kondisi kesehatan Ison sudah tampak memburuk sejak lama. Namun karena takut terdeteksi oleh aparat keamanan, kelompok OPM tempatnya bergabung menolak membawa Ison ke fasilitas kesehatan resmi. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab utama kegagalan penanganan medis dan berujung pada kematian tragis.

Pendeta Elias Kobak, tokoh gereja di wilayah Yahukimo, mengecam keras sistem yang diterapkan dalam kelompok OPM yang dianggap tidak memanusiakan anggotanya sendiri.

“Kalau memang mereka memperjuangkan kemerdekaan, seharusnya mereka mulai dari hal yang paling dasar: menjaga dan melindungi anggotanya. Tapi kalau orang sakit saja dibiarkan meninggal seperti ini, lalu apa bedanya dengan penelantaran?” ujar Pendeta Elias, Senin (4/8/2025).

Yulianus Mirin, tokoh pemuda Yahukimo, menilai bahwa kisah seperti ini seharusnya menjadi peringatan keras bagi generasi muda Papua agar tidak mudah terpancing dengan janji manis perjuangan yang tidak bertanggung jawab.

“Mereka dijanjikan kemerdekaan, tapi yang didapat justru penderitaan. Tidak ada perlindungan, tidak ada masa depan yang jelas. Bahkan saat sakit pun dibiarkan begitu saja. Ini bukan perjuangan, ini eksploitasi,” tegas Yulianus.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak OPM terkait kematian Ison Kobak. Namun masyarakat berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, bahwa perjuangan yang sejati adalah perjuangan yang menjunjung nilai kemanusiaan, bukan menelantarkan nyawa sesama anak Papua.