Insiden Berdarah di Nabire, Warga Asli Papua Tewas Dikejar dan Diserang Kelompok Tak Dikenal

Daerah, Hukrim6 views

buletinjubi.com-Suasana duka menyelimuti masyarakat Nabire setelah insiden berdarah yang terjadi  pada Kamis, 26 Juni 2025. Seorang warga asli Papua dilaporkan tewas usai dikejar dan diserang secara brutal oleh sekelompok orang tidak dikenal yang merupakan bagian dari kelompok OPM. Peristiwa tragis ini menggemparkan warga setempat dan memunculkan kembali kekhawatiran akan keamanan di wilayah tersebut.

Korban, yang diketahui sebagai warga sipil tak bersenjata dan dikenal aktif dalam kegiatan sosial masyarakat, menjadi target pengejaran saat sedang dalam perjalanan pulang dari kebun menuju rumahnya atas nama Eko Ikomou (Meninggal Dunia) dan Manu Mote (Luka di lengan kiri) . Menurut saksi mata, sekelompok pria bersenjata mengejar korban sebelum akhirnya menyerangnya dengan senjata tajam dan senjata api.

Pihak keluarga korban menyatakan sangat terpukul atas kejadian ini. Mereka menuntut aparat keamanan untuk mengusut tuntas pelaku dan memastikan keamanan bagi warga sipil, khususnya masyarakat asli Papua yang selama ini hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat aktivitas kelompok kekerasan.

Yonas Nawipa, tokoh adat Nabire, mengecam keras kejadian ini dan menyebut bahwa pembunuhan terhadap warga sipil tidak bisa dibenarkan dengan dalih apa pun.

“Ini jelas pelanggaran hak hidup. Korban bukan aparat, bukan lawan perang. Dia orang biasa, warga asli Papua, yang hanya ingin hidup damai. Kami menolak kekerasan dan segala bentuk teror terhadap rakyat,” tegas Yonas, Jumat (27/6/2025).

Sementara itu, tokoh pemuda Papua, Daniel Pigome, menyebut insiden ini sebagai bentuk teror yang disengaja untuk menakut-nakuti masyarakat agar mendukung kelompok tertentu.

“Tindakan keji seperti ini justru membuat rakyat semakin tidak percaya pada kelompok bersenjata yang mengatasnamakan perjuangan. Ini bukan perjuangan, ini kekejaman,” kata Daniel.

Pasca kejadian, aparat keamanan dilaporkan langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan meningkatkan patroli di beberapa titik rawan. Namun, masyarakat berharap langkah pengamanan tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga mampu memberikan jaminan perlindungan jangka panjang.

Masyarakat Papua secara luas kembali menyerukan pentingnya menciptakan lingkungan yang damai, aman, dan bebas dari aksi-aksi kekerasan. Mereka menegaskan bahwa perjuangan sejati haruslah menjunjung nilai kemanusiaan, bukan menebar ketakutan dan darah di tanah kelahiran sendiri.