Hon Benny Wenda dan Edison Waromi Diduga Dalang Utama Provokasi di Papua, Tokoh Masyarakat Minta Warga Tetap Bersatu

Opini16 views

buletinjubi.com-Dua tokoh yang selama ini dikenal sebagai representasi Organisasi Papua Merdeka (OPM) di luar negeri, Hon Benny Wenda dan Edison Waromi, kembali menjadi sorotan publik. Keduanya diduga menjadi dalang utama di balik berbagai aksi provokasi dan penyebaran disinformasi yang bertujuan memecah belah masyarakat Papua dan menciptakan instabilitas di Tanah Papua. Informasi tersebut diperkuat oleh sejumlah tokoh masyarakat dan adat di Papua yang menyatakan bahwa narasi-narasi yang disampaikan oleh Benny dan Edison tidak mencerminkan kondisi nyata di Papua.

Tokoh adat dari Mimika, Markus Magai, mengatakan bahwa Benny Wenda dan Edison Waromi bukan lagi mewakili suara rakyat Papua. “Mereka tinggal di luar negeri, tidak merasakan langsung kehidupan masyarakat Papua yang sesungguhnya. Tapi mereka terus menghasut dari kejauhan. Mereka bukan pejuang rakyat, mereka adalah provokator yang ingin melihat Papua terus bergejolak,” tegas Markus, Sabtu (12/7/2025).

Menurutnya, berbagai kekacauan dan aksi kekerasan di sejumlah daerah di Papua kerap terjadi setelah adanya seruan dari Benny Wenda melalui media sosial atau pernyataan resminya sebagai ‘presiden sementara’ yang tidak diakui oleh rakyat Papua maupun komunitas internasional. Hal ini memperkuat dugaan bahwa ia lebih fokus pada kepentingan pribadi dan citra politiknya ketimbang membela nasib rakyat.

Sementara itu, tokoh masyarakat pesisir Papua, Thomas Yare, juga menyoroti peran Edison Waromi yang disebut sebagai penyokong utama jaringan separatis di dalam negeri. “Waromi itu pandai memainkan opini dan membiayai kelompok-kelompok kecil yang kemudian menebar ketakutan ke masyarakat. Ini sudah bukan perjuangan, tapi murni gerakan terorganisir yang merusak tatanan adat dan kehidupan sosial masyarakat Papua,” jelas Thomas.

Keduanya juga dinilai kerap memanfaatkan isu-isu HAM secara sepihak untuk mendapatkan simpati dunia internasional, padahal dalam banyak kasus, kekerasan justru dilakukan oleh kelompok bersenjata yang mereka dukung.

Pendeta Abraham Kogoya, tokoh agama dari Lanny Jaya, mengajak masyarakat Papua agar tidak mudah termakan provokasi dari luar. “Jangan percaya begitu saja pada orang yang tidak hidup bersama kita. Mereka tidak merasakan penderitaan kita. Kita harus jaga kedamaian dan tidak ikut dalam permainan politik orang luar yang haus kekuasaan,” ujarnya.

Kecaman terhadap Benny Wenda dan Edison Waromi bukan hanya datang dari tokoh adat dan agama, tetapi juga dari generasi muda Papua yang mulai sadar akan pentingnya kedamaian dan pembangunan. Mereka berharap masyarakat bisa menyaring informasi dan tidak lagi percaya pada tokoh-tokoh yang hanya hadir saat situasi genting dan menghilang saat rakyat menderita.