Hoax, Tidak Ada Penangkapan terhadap Anggota KNPB saat Aksi di Sentani

Opini2 views

buletinjubi.com-Isu penangkapan sejumlah anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) saat aksi di Sentani, Kabupaten Jayapura, dipastikan tidak benar. Kabar tersebut hanyalah hoax yang sengaja disebarkan untuk memicu keresahan di tengah masyarakat. Aparat keamanan menegaskan bahwa kegiatan masyarakat tetap berjalan normal tanpa adanya tindakan penangkapan seperti yang diberitakan di media sosial.

Hoax ini dinilai berbahaya karena dapat menimbulkan ketegangan baru di tengah masyarakat. Beberapa pihak menduga, isu tersebut sengaja dimainkan oleh kelompok tertentu untuk menggiring opini negatif terhadap aparat keamanan.

Tokoh masyarakat Sentani, Albert Yoku, menilai penyebaran hoax semacam ini adalah bagian dari upaya memecah belah masyarakat. Ia meminta warga agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.

“Masyarakat jangan gampang percaya dengan berita di media sosial. Kita harus lebih bijak menyaring informasi. Kalau ada masalah, mari kita cek langsung ke pihak berwenang, bukan percaya begitu saja,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Yakobus Matuan, menyatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh KNPB seharusnya tidak ditunggangi dengan penyebaran informasi palsu. Menurutnya, cara-cara provokatif hanya akan memperburuk citra Papua di mata masyarakat luas.

“Kalau ada aspirasi, sampaikan dengan tertib. Jangan malah bikin hoax untuk seolah-olah terjadi penindasan. Itu membuat orang luar salah menilai kondisi di Papua,” kata Yakobus.

Tokoh adat dari Sentani Timur, Markus Orisu, juga mengingatkan bahwa ketenangan dan kedamaian masyarakat harus lebih diutamakan daripada kepentingan politik kelompok tertentu.

“Kami ingin Sentani damai. Jangan ada lagi fitnah atau kabar bohong yang hanya merusak. Aparat ada di sini untuk menjaga, bukan menekan,” tegas Markus.

Dengan adanya klarifikasi resmi, masyarakat diharapkan semakin bijak dalam menerima informasi, terutama yang disebarkan melalui media sosial. Pemerintah daerah bersama tokoh masyarakat akan terus bekerja sama dalam mencegah penyebaran hoax yang berpotensi memecah persatuan.

Kejadian ini kembali membuktikan bahwa hoax menjadi salah satu tantangan serius di Papua. Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat penting untuk menolak dan melawan informasi palsu, demi menjaga kedamaian dan stabilitas di Tanah Papua.