Hoaks Disebar OPM, Tokoh Masyarakat Kabupaten Puncak: Kehadiran Aparat Justru Membantu Kami

Daerah, TNI Polri22 views

buletinjubi.com-Informasi menyesatkan kembali disebarkan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) melalui juru bicaranya, Sebby Sambom. Dalam pernyataannya, Sebby menuding bahwa kehadiran aparat keamanan (Apkam) di Distrik Beoga, Beoga Timur, Beoga Barat, Wangbe Timur, dan Wangbe digunakan untuk menjadikan fasilitas umum seperti sekolah, kantor distrik, balai desa, hingga perumahan guru sebagai pos militer. Klaim tersebut segera dibantah oleh tokoh masyarakat Kabupaten Puncak yang menegaskan bahwa kehadiran Apkam justru sangat membantu kesulitan warga.

Kepala Suku Distrik Beoga, Yulius Murib, menyatakan bahwa masyarakat merasa terbantu dengan adanya aparat yang menjaga keamanan. “Selama ini banyak aksi kekerasan dan gangguan yang dilakukan OPM. Namun sejak aparat hadir, aktivitas warga lebih aman. Anak-anak bisa kembali bersekolah, mama-mama bisa menjual hasil bumi di pasar, dan pelayanan kesehatan perlahan berfungsi lagi,” ungkapnya, Selasa (16/9/2025).

Menurutnya, tuduhan OPM bahwa fasilitas publik dijadikan pos militer tidaklah benar. Justru kehadiran Apkam membuat masyarakat lebih percaya diri menggunakan fasilitas yang sebelumnya sempat terbengkalai akibat ancaman kelompok bersenjata. “Bandara Beoga misalnya, kini lebih aktif digunakan untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok. Kalau tidak ada aparat, bagaimana pesawat bisa mendarat dengan aman?” tegas Yulius.

Tokoh agama Kabupaten Puncak, Pendeta Markus Telenggen, juga menegaskan bahwa hoaks yang ditebar OPM hanyalah upaya untuk merusak citra pemerintah dan memecah belah masyarakat. Ia menilai bahwa narasi yang dibangun OPM tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. “Kami yang tinggal di sini tahu persis bahwa kehadiran Apkam bukan untuk menguasai fasilitas umum, melainkan melindungi warga dari gangguan OPM. Kalau tidak ada mereka, pelayanan kesehatan dan pendidikan akan terus lumpuh,” ucap Pendeta Markus.

Sementara itu, tokoh perempuan di Distrik Wangbe, Maria Kogoya, menuturkan bahwa masyarakat terutama kaum ibu kini lebih merasa tenang ketika beraktivitas. “Dulu kami takut pergi ke pasar atau ke kebun karena ada intimidasi. Sekarang ada aparat yang berjaga sehingga kami bisa mencari nafkah dengan lebih aman. Jadi jangan percaya dengan berita bohong yang disebarkan OPM,” katanya.

Dengan demikian, klaim OPM yang disampaikan Sebby Sambom terbantahkan oleh kesaksian masyarakat dan tokoh-tokoh lokal. Warga Kabupaten Puncak menegaskan bahwa mereka membutuhkan kedamaian dan keamanan, bukan kebohongan yang justru memperkeruh suasana.