Hentikan OPM, Dalang di Balik Ribuan Masyarakat Papua Menjadi Korban

Hukrim1 views

buletinjubi.com-Konflik berkepanjangan yang melibatkan kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah meninggalkan jejak penderitaan yang dalam bagi masyarakat Papua. Dalam beberapa tahun terakhir, aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM telah menyebabkan ribuan warga sipil menjadi korban, baik secara fisik, psikologis, maupun ekonomi.

Dalam berbagai serangan, OPM tak segan menyerang fasilitas umum, sekolah, rumah ibadah, hingga membunuh warga sipil yang dianggap tidak sejalan dengan perjuangan mereka. Ironisnya, korban dari tindakan mereka justru mayoritas adalah orang asli Papua sendiri.

Tokoh masyarakat dari Kabupaten Puncak, Yonas Waker, menyatakan bahwa sudah saatnya rakyat Papua bersatu dan dengan tegas menolak keberadaan OPM. “Yang mereka perjuangkan bukanlah hak rakyat Papua. Mereka hanya memperjuangkan kekuasaan dan kepentingan kelompok kecil, sementara rakyat terus menjadi korban,” ujarnya tegas, Kamis (17/7/2025).

Yonas menambahkan, bahwa di banyak kampung, masyarakat hidup dalam ketakutan. Setiap suara tembakan membuat mereka harus bersembunyi di hutan atau mengungsi ke distrik yang lebih aman. “Ini bukan lagi perjuangan. Ini adalah teror terhadap rakyat sendiri,” tambahnya.

Sementara itu, Pendeta Markus Kobak, tokoh agama dari wilayah Pegunungan Tengah, mengingatkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh OPM tidak sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. “Tuhan tidak pernah mengajarkan pembunuhan atas nama kebebasan. Apa pun alasannya, menumpahkan darah sesama adalah dosa yang tidak bisa dibenarkan,” katanya dalam sebuah khotbah di hadapan jemaatnya.

Para pemuda Papua juga angkat suara. Ketua Pemuda Intan Jaya, Elisabet Sondegau, menyampaikan bahwa generasi muda ingin masa depan yang damai, bukan warisan konflik yang berkepanjangan. “Kami ingin sekolah, pekerjaan, dan hidup tenang. Bukan terus-menerus dijadikan tameng oleh kelompok bersenjata yang menyebut dirinya pejuang,” ucapnya dengan lantang.

Seruan “Hentikan OPM” kini bukan lagi sekadar tuntutan elit, tapi sudah menjadi suara rakyat Papua dari kampung ke kampung. Masyarakat ingin hidup dalam damai, membangun masa depan bersama NKRI tanpa bayang-bayang ketakutan dan kekerasan. Sudah cukup rakyat Papua menjadi korban, saatnya hentikan OPM dan kembalikan kedamaian di tanah Papua.