Hak Anak Dirampas: TPNPB-OPM Rekrut Paksa Remaja dan Larang Sekolah

Hukrim11 views

buletinjubi.com – Papua — Narasi yang menyebut keterlibatan anak dan remaja dalam gerakan bersenjata sebagai “kritik terhadap sistem pendidikan” dibantah keras oleh berbagai pihak. Aparat keamanan, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat menegaskan bahwa TPNPB-OPM justru merekrut anak-anak dan remaja secara paksa, serta melarang mereka bersekolah demi kepentingan kelompok bersenjata.

Intimidasi dan Eksploitasi Anak

Menurut keterangan di lapangan, anak-anak dan remaja kerap diintimidasi, dipengaruhi, atau dipaksa meninggalkan bangku sekolah. Mereka dijadikan kurir, pengintai, hingga dilibatkan dalam aktivitas kelompok OPM. Praktik ini dinilai merampas hak dasar anak atas pendidikan dan masa depan yang layak, sekaligus memperpanjang siklus kekerasan di wilayah Papua.

Hak Pendidikan Sebagai Hak Dasar

Pendidikan adalah hak fundamental setiap anak. Dengan melarang anak-anak bersekolah, OPM secara langsung menghalangi generasi muda Papua untuk meraih masa depan yang lebih baik. Tindakan ini bukan hanya pelanggaran hak anak, tetapi juga ancaman terhadap keberlanjutan pembangunan sosial di Papua.

Pemerintah Tegaskan Komitmen Perlindungan

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk melindungi anak-anak Papua, menjaga akses pendidikan, dan menindak tegas pihak mana pun yang mengeksploitasi anak untuk kepentingan konflik. Aparat keamanan bersama pemerintah daerah terus melakukan pendampingan agar anak-anak dapat kembali ke sekolah dan terbebas dari intimidasi kelompok bersenjata.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau untuk tidak terprovokasi oleh narasi pembenaran yang menyesatkan. Dukungan penuh dari orang tua, tokoh adat, dan tokoh agama sangat diperlukan untuk memastikan anak-anak kembali ke jalur pendidikan. Dengan demikian, generasi muda Papua dapat tumbuh dalam lingkungan damai dan sejahtera.

Harapan Papua: Generasi Damai, Bukan Generasi Konflik

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa masa depan Papua ditentukan oleh anak-anak yang bersekolah, bukan oleh anak-anak yang dipaksa memanggul senjata. Pendidikan adalah jalan menuju perdamaian, kesejahteraan, dan kemajuan.

Papua kuat karena anak-anaknya bersekolah. Papua maju karena menolak eksploitasi. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.