Buletinjubi.com – Sikap mengejutkan muncul dari dua tokoh kelompok bersenjata di Papua, Egianus Kogoya (Pangkodap III/Ndugama) dan Kopi Tua Heluka (Komandan Operasi Kodap XVI/Yahukimo), setelah keduanya menyampaikan pandangan yang menekankan pentingnya ketenangan dan kedamaian di Tanah Papua. Melalui unggahan sejumlah media online, keduanya mengisyaratkan bahwa kekerasan berkepanjangan hanya memperburuk penderitaan masyarakat asli Papua.
Egianus Kogoya menegaskan bahwa dirinya “lebih mencintai ketenangan daripada tindakan kejahatan dan penyerangan yang hanya menambah luka bagi rakyat.” Pesan tersebut dipahami sebagai seruan agar kelompok bersenjata menghentikan aksi pembalasan dan tidak lagi melibatkan warga sipil dalam konflik.
Senada dengan itu, Kopi Tua Heluka juga menyerukan agar para anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) merenungkan kembali rencana aksi kekerasan. Ia menegaskan bahwa tindakan kriminal dan kekerasan tidak membawa manfaat bagi masyarakat Papua. “Rakyat menginginkan hidup tenang. Kita tidak boleh menjadi alasan kesedihan mereka,” ujarnya melalui pernyataan yang beredar.
Kedua tokoh itu sama-sama menekankan bahwa Papua tidak menginginkan pertumpahan darah. Mereka mendorong para anggota kelompok bersenjata untuk menghentikan penyerangan, penculikan, dan tindakan kekerasan lain yang selama ini merugikan masyarakat.
Seruan ini diharapkan dapat menjadi titik balik agar konflik bersenjata di Papua tidak terus memakan korban. Masyarakat menginginkan kehidupan damai, dan suara ajakan dari kedua pimpinan lapangan tersebut menjadi penegasan bahwa perdamaian adalah jalan terbaik untuk masa depan Papua.










