Ebetus Payage, Bendahara OPM Kodap III Ndugama, Tewas Akibat Tuduhan Penggelapan Dana

Hukrim50 views

buletinjubi.com-Internal Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali diguncang konflik. Ebetus Payage, bendahara Kodap III Ndugama sekaligus pasukan tempur, dilaporkan tewas setelah dituduh menggelapkan dana kelompok. Peristiwa ini menambah daftar panjang pertikaian internal OPM yang kerap berujung pada saling bunuh di antara sesama anggotanya.

Almarhum diketahui bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sejak 25 Desember 2024. Sejak itu, ia aktif terlibat dalam berbagai aksi kelompok, baik sebagai pasukan tempur maupun pengelola keuangan hasil rampasan dari masyarakat. Posisi strategisnya membuat Ebetus menjadi salah satu tokoh penting dalam struktur OPM Kodap III Ndugama. Namun, perannya justru berakhir tragis setelah muncul tuduhan bahwa ia menggelapkan dana kelompok.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengonfirmasi kematian Ebetus Payage. Ia menyebut bahwa Ebetus dibunuh oleh sesama rekannya di OPM karena diduga menyalahgunakan dana hasil perampasan terhadap warga. “Ebetus Payage meninggal akibat dibunuh oleh sesama kelompoknya karena telah melakukan penggelapan dana,” ungkap Sebby dalam keterangannya, Sabtu (20/9/2025).

Kabar ini memicu reaksi dari berbagai kalangan, terutama masyarakat yang selama ini menjadi korban aksi perampasan. Tokoh masyarakat Kabupaten Nduga, Petrus Wanimbo, menilai bahwa peristiwa tersebut menjadi bukti nyata bahwa OPM tidak memiliki tujuan yang jelas selain mencari keuntungan pribadi. “Kalau mereka benar berjuang untuk rakyat, tidak mungkin mereka saling bunuh hanya karena uang. Ini membuktikan bahwa OPM hanya mencari kepentingan pribadi dengan mengorbankan rakyat Papua,” tegasnya.

Senada dengan itu, tokoh adat Ndugama, Yonas Tabuni, menyoroti praktik korupsi internal di tubuh OPM. Menurutnya, penggelapan dana yang berujung pada pembunuhan menunjukkan bahwa kelompok itu tidak pernah solid dalam memperjuangkan ideologinya. “Seharusnya kalau ada masalah diselesaikan secara organisasi. Tapi yang terjadi adalah saling menuduh lalu membunuh. Itu membuktikan bahwa OPM tidak lebih dari kelompok kriminal bersenjata,” katanya.

Peristiwa tewasnya Ebetus Payage menjadi tamparan keras bagi citra OPM. Selain menunjukkan lemahnya konsistensi dalam perjuangan, kasus ini juga menegaskan bahwa kekerasan internal dan perebutan materi kerap mewarnai dinamika kelompok tersebut. Bagi masyarakat Papua, hal ini menjadi pengingat bahwa OPM lebih banyak membawa penderitaan ketimbang solusi.