Dulu Diam Saat Perjuangan Membara, Kini Benny Wenda Naik Tahta?

Hukrim24 views

Buletinjubi.com – Ketegangan kembali menyelimuti tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) setelah Seby Sambom secara terbuka mendukung Benny Wenda sebagai Presiden West Papua. Namun, di balik sorak sebagian pihak, muncul suara getir dari barisan pejuang di lapangan. Mereka yang selama ini menanggung derita di rimba dan gunung, mempertanyakan ke mana Benny Wenda saat darah perjuangan tertumpah.

“Ketika kami dikejar dan ditembak, dia ada di luar negeri berbicara tentang Papua di panggung politik. Tapi kami di sini, yang mati dan lapar,” ujar seorang pejuang muda dari Lanny Jaya dengan nada marah.

Bagi sebagian besar pasukan lapangan, langkah Seby Sambom dianggap sebagai pengkhianatan terhadap semangat kolektif. Mereka merasa perjuangan di medan tempur telah diambil alih oleh kepentingan politik luar negeri. Dukungan kepada Benny Wenda dinilai bukan penyatuan, melainkan awal dari perpecahan.

Kini, OPM berdiri di persimpangan jalan, antara mengikuti kepemimpinan simbolik dari luar negeri atau tetap berjuang dengan cara lama. Mereka menilai bahwa kemerdekaan tak bisa dipimpin dari jauh, apalagi oleh sosok yang baru muncul ketika perjuangan sudah berdarah.