DPD RI: Pemda perlu berkolaborasi tangani sampah di Manokwari

Pemerintahan47 views

buletinjubi.com-Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Filep Wamafma mengatakan, pemerintah daerah perlu berkolaborasi dengan masyarakat maupun penggerak lingkungan untuk menangani sampah di Kabupaten Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.

“Peran masyarakat maupun komunitas atau organisasi pecinta lingkungan dalam upaya pelestarian lingkungan tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemda baik provinsi maupun kabupaten harus bisa berkolaborasi dengan mereka,” kata Filep di Manokwari, Minggu (1/6/2025).

Ia mengatakan, penggerak lingkungan telah menjadi pelengkap dari tugas dan fungsi pemerintah daerah melalui dinas-dinas teknis terkait untuk mengatasi sampah.

Hanya saja, dibutuhkan komitmen politik dari pemerintah untuk bisa bekerja sama dengan organisasi masyarakat dalam menghadapi persoalan lingkungan.

Realitas saat ini, pemerintah tidak akan mampu menjangkau seluruh persoalan, termasuk soal kebersihan lingkungan sehingga membutuhkan organisasi lingkungan sebagai mitra strategis, katanya.

Kerja sama atau kolaborasi dapat diberikan pemerintah dalam bentuk dukungan baik berupa fasilitas, program pelatihan, edukasi, serta kegiatan bersama yang menyentuh langsung ke masyarakat.

“Organisasi lingkungan tidak mencari untung. Mereka hadir untuk menjaga dan merawat lingkungan. Maka tugas pemerintah adalah memfasilitasi itu,” katanya.

Ia menjelaskan, persoalan sampah harus dianggap serius karena buruknya pengelolaan sampah dapat menjadi ancaman besar bagi warga seperti terjadinya banjir maupun kerusakan lingkungan.

“Manokwari sering dilanda bencana, dan ini akibat kelalaian manusia. Sampah yang mencemari laut adalah contoh nyata. Maka pengelolaan sampah harus menjadi prioritas utama,” ujar Filep.

Ia juga mendorong agar pemerintah daerah memperkuat regulasi atau landasan hukum dalam pengelolaan sampah melalui peraturan bupati maupun peraturan daerah.

Dengan adanya aturan yang mengatur pembuangan sampah dan sanksi yang tegas bagi yang melanggar dapat menimbulkan efek jera yang dapat membuat masyarakat pada akhirnya tertib.

“Sampah adalah soal perilaku manusia, dan perilaku ini berdampak langsung pada risiko. Risiko ini nyata. Maka kita harus antisipasi agar tidak terjadi kerusakan yang lebih besar,” tuturnya.

Ia menambahkan, jika sampah dapat ditangani dengan baik, maka efek positifnya tidak hanya terhindar dari bencana alam, tapi juga dapat memajukan daerah.

Potensi-potensi pariwisata yang mengandalkan kekayaan alam dan bahari di Kabupaten Manokwari dapat dikembangkan lebih optimal“Kalau Manokwari tidak bersih bagaimana kita mau ajak orang dari daerah lain datang ke sini? Kalau Manokwari bersih, nyaman, pasti juga orang akan nyaman berwisata di sini,” katanya.