Di Tengah Teror dan Tembakan, TNI Hadir Membawa Pendidikan untuk Anak Papua

Buletinjubi.com – Pegunungan Papua — Di balik suara tembakan dan bayang ketakutan, secercah harapan tumbuh di pedalaman Papua. Saat kelompok bersenjata menebar teror dan bahkan menyandera anak-anak, prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) justru hadir membawa pena, papan tulis, dan semangat belajar untuk generasi kecil di ujung timur negeri.

Di sebuah pos terpencil, beberapa prajurit terlihat mengajar anak-anak menulis huruf dan berhitung, di bawah naungan bendera Merah Putih yang berkibar sederhana. Suara tawa mereka bersaing dengan dentum senjata di kejauhan — kontras yang menggambarkan dua wajah Papua hari ini: ketakutan dan harapan.

“Kami tidak hanya menjaga perbatasan, tapi juga masa depan mereka. Anak-anak ini harus tahu bahwa negeri ini sayang pada mereka,” ujar salah satu anggota TNI sambil menuntun seorang bocah membaca.

Pendidikan sebagai Senjata Damai

Di tengah ancaman yang masih membayangi sebagian wilayah, langkah kecil para prajurit ini membuktikan bahwa pendidikan bisa menjadi senjata paling damai untuk menaklukkan ketakutan. Mereka tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penggerak harapan dan pelindung masa depan.

Kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan secara sukarela ini menjadi bentuk nyata dari pendekatan humanis TNI di wilayah konflik. Anak-anak yang sebelumnya hidup dalam bayang-bayang trauma kini mulai mengenal huruf, angka, dan cita-cita.

Menanam Ilmu, Menumbuhkan Harapan

Dari tanah yang gersang oleh konflik, TNI menanam benih ilmu pengetahuan. Bersama anak-anak Papua, mereka menumbuhkan harapan baru bagi Indonesia — bahwa di balik setiap luka, selalu ada ruang untuk tumbuh, belajar, dan bermimpi.