Di Tengah Ancaman Senjata, Harapan Warga Papua Bertumpu pada Hadirnya Keamanan

Hukrim8 views

Buletinjubi.com – Puncak Jaya — Ketegangan kembali menyelimuti pegunungan Papua. Di tengah udara dingin malam, masyarakat hidup dengan perasaan was-was setelah kelompok bersenjata TPNPB-OPM mengeluarkan ancaman terhadap pembangunan pos militer TNI dan meminta warga angkat kaki dari kampung mereka. Bagi warga, ancaman itu bukan sekadar pernyataan, melainkan bayangan kekerasan yang bisa muncul kapan saja.

Di Kampung Wandenggobak, Puncak Jaya, warga kini memilih berdiam di rumah sebelum matahari terbenam, takut jika kontak senjata pecah tanpa peringatan. “Kami hanya ingin hidup aman. Anak-anak bisa sekolah tanpa ketakutan, warga bisa berkebun seperti biasa. Siapa pun yang menjamin keamanan, itulah yang kami butuhkan,” ungkap Barnabas Tabuni, tokoh adat setempat, menggambarkan keresahan banyak keluarga.

Di tengah ancaman yang terus menghantui, kehadiran pos militer TNI justru dipandang sebagian warga sebagai harapan untuk menghentikan ketegangan. Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan pos militer di Papua merupakan langkah resmi negara dan sebagai upaya menjaga stabilitas serta melindungi masyarakat dari kekerasan.

Bagi masyarakat Papua yang hidup di garis depan konflik, gambaran itu sederhana, mereka hanya ingin kembali merasakan hari tanpa suara tembakan, kembali ke ladang, ke sekolah, dan ke kehidupan yang selama ini direnggut rasa takut.