Bukti Nyata OPM Pamerkan Hasil Rampasan Dana Desa, Tokoh Masyarakat Geram

Hukrim22 views

buletinjubi.com-Masyarakat Papua kembali dibuat resah dengan ulah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Baru-baru ini, sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan anggota OPM dengan sengaja memamerkan tumpukan uang hasil rampasan Dana Desa. Aksi tersebut memicu kecaman keras dari berbagai tokoh masyarakat yang menilai tindakan OPM tidak hanya merugikan pemerintah, tetapi juga merampas hak rakyat kecil di pedalaman.

Dana Desa sejatinya diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta pemberdayaan masyarakat. Namun, dalam tayangan tersebut terlihat jelas bagaimana OPM menjadikan uang rakyat sebagai alat pameran kekuasaan. Tindakan ini mempertegas pola mereka yang kerap melakukan pemerasan dan penjarahan terhadap program-program pembangunan.

Tokoh masyarakat asal Kabupaten Nduga, Yonas Tabuni, menyatakan rasa geramnya atas peristiwa tersebut. Ia menegaskan bahwa OPM sudah merampas hak masyarakat kecil yang seharusnya menikmati pembangunan. “Dana Desa adalah milik rakyat. Itu untuk membangun jalan, jembatan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Tetapi mereka rampas dan pamerkan seperti barang mainan. Ini kejahatan luar biasa terhadap masyarakat Papua sendiri,” ujarnya dengan tegas, Rabu (17/9/2025).

Hal senada disampaikan tokoh adat dari Yahukimo, Petrus Wanimbo. Menurutnya, ulah OPM semakin memperlihatkan watak asli mereka yang jauh dari kata pejuang rakyat. “Kalau benar pejuang, mereka tidak mungkin merampas Dana Desa. Apa yang mereka lakukan justru membuat rakyat semakin miskin dan menderita. Mereka bukan pahlawan, melainkan perampok bersenjata,” katanya penuh kekecewaan.

Aksi pamer hasil rampasan Dana Desa tersebut kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Papua. Banyak warga menilai bahwa OPM sudah semakin jauh dari tujuan perjuangan dan hanya menumpang hidup dari penderitaan rakyat. Kejadian ini juga memperkuat pandangan bahwa kehadiran OPM justru menjadi penghambat utama pembangunan dan perdamaian di tanah Papua.

Tokoh masyarakat adat dari Wamena, Yakob Kogoya, menutup dengan pernyataan keras: “Cukup sudah. Jangan lagi ada yang percaya pada mereka. Rakyat Papua harus berdiri bersama, menjaga dana pembangunan, dan menolak dengan tegas segala bentuk perampasan oleh OPM.”