Benny Wenda Dibekukan oleh ULMWP, Dinilai Hanya Beri Janji Palsu bagi Masyarakat Papua

Opini40 views

buletinjubi.com-Dinamika internal United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) kembali memunculkan gejolak. Kali ini, pimpinan organisasi tersebut resmi membekukan posisi Benny Wenda dari struktur kepemimpinan. Keputusan itu muncul setelah banyak pihak menilai bahwa Wenda lebih sering mengumbar janji kosong daripada benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat Papua.

Dalam pernyataannya, Presiden Eksekutif ULMWP yang juga Ketua WPNCL, Menase Tabuni, menegaskan bahwa langkah pembekuan ini merupakan hasil dari dinamika organisasi yang berjalan secara wajar. “Perlu kami sampaikan bahwa pembekuan dalam struktur organisasi adalah hal yang wajar dan bisa terjadi dalam dinamika perjuangan. Kami yang dibekukan menerima dan menghormati keputusan tersebut sebagai bagian dari mekanisme organisasi. Oleh karena itu, kami berharap tidak ada perdebatan berlarut-larut terkait hal ini,” ujar Tabuni, Sabtu (20/9/2025).

Senada dengan itu, Ketua Yudikatif ULMWP sekaligus Ketua Dewan Adat Byak, Apolos Sroyer, menilai bahwa kiprah Benny Wenda selama ini lebih banyak menimbulkan kekecewaan. Ia menyebut Wenda tidak fokus membela masyarakat Papua, melainkan justru mengejar kepentingan pribadi. “Fakta yang terlihat jelas adalah bahwa Benny Wenda tidak berjuang untuk masyarakat Papua melainkan berjuang untuk dirinya sendiri. Hal ini sudah lama menjadi sorotan internal,” ucap Apolos.

Sementara itu, Ketua Legislatif ULMWP sekaligus Sekretaris Dewan Adat Papua, Welem Rumaseb, menyoroti deretan janji yang pernah dilontarkan Wenda. Menurutnya, masyarakat Papua sudah terlalu sering dikecewakan oleh janji-janji kosong yang tidak pernah terwujud. “Benny Wenda sudah banyak mengumbar janji-janji yang tidak jelas. Hal ini tidak hanya merusak kepercayaan masyarakat, tetapi juga melemahkan soliditas organisasi,” tegas Welem.

Keputusan pembekuan ini sekaligus menandai adanya pergeseran arah dalam internal ULMWP. Banyak pihak di Papua menilai, organisasi tersebut seharusnya lebih mengedepankan perjuangan nyata di lapangan, bukan sekadar diplomasi luar negeri yang tidak membuahkan hasil. Beberapa tokoh masyarakat menyebut, selama ini kiprah Wenda di luar negeri justru menjauhkan dirinya dari realitas penderitaan rakyat Papua.

Dengan adanya keputusan ini, publik menantikan langkah lanjutan dari ULMWP dalam menentukan arah perjuangan ke depan untuk bergabung dengan NKRI. Meski pembekuan Wenda dianggap sebagai langkah tegas, masyarakat Papua berharap keputusan tersebut benar-benar membawa perubahan positif dan tidak lagi menyisakan ruang bagi kepemimpinan yang hanya berorientasi pada kepentingan pribadi.