buletinjubi.com-Masyarakat Papua kembali dihadapkan pada maraknya penyebaran informasi bohong yang bersifat provokatif. Baru-baru ini beredar sebuah berita yang menyebutkan bahwa seorang warga bernama Mama Yohana Kogoya dan beberapa anak-anak meninggal dunia akibat konflik di Intan Jaya akibat penyerangan oleh pihak Apkam. Setelah dilakukan verifikasi oleh berbagai pihak, informasi tersebut dipastikan fiktif dan tidak berdasar fakta.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya, dr. Mirza Pandego, dalam keterangan resminya membantah keras informasi tersebut. Ia menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan adanya laporan masyarakat atau anak-anak yang meninggal di pengungsian akibat konflik seperti yang diberitakan.
“Setelah kami turun langsung ke lapangan, kami pastikan tidak ada Mama Yohana Kogoya seperti yang disebut dalam berita tersebut. Tidak ada korban jiwa dari warga sipil di pengungsian. Justru yang kami dapati adalah bahwa masyarakat pengungsi mendapatkan perhatian dan pelayanan dari pemerintah,” ujar dr. Mirza, Selasa (3/6/2025).
Ia menambahkan, selama masa pengungsian, pemerintah daerah bersama aparat keamanan dan lembaga kemanusiaan telah memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat, seperti bahan makanan pokok, lokasi pengungsian yang layak, dan pelayanan medis yang memadai.
“Setiap pengungsi mendapatkan fasilitas kesehatan dari tim medis, termasuk pemeriksaan rutin untuk ibu hamil dan anak-anak. Tidak ada temuan gizi buruk atau kondisi kritis seperti yang disampaikan dalam berita hoaks tersebut,” tambah dr. Mirza.
Tokoh masyarakat Intan Jaya, Bapak Obeth Wonda, menyampaikan keprihatinannya atas beredarnya berita palsu yang kerap digunakan untuk membangun narasi negatif terhadap pemerintah dan aparat keamanan. Ia menegaskan bahwa masyarakat saat ini semakin cerdas dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi tidak bertanggung jawab.
“Berita itu jelas hanya ingin memprovokasi dan menimbulkan kepanikan. Ini bukan pertama kalinya kami melihat nama-nama fiktif dijadikan bahan hoaks. Kami masyarakat Intan Jaya sudah melihat sendiri bahwa pengungsi dilayani dengan baik,” ujar Obeth.
Pemerintah Kab. Intanjaya dan aparat setempat menampung pengungsi akibat ulah OPM yang membabi buta menembak akibatkan warga sipil terkena tembakan dan menjadi korban.
Menyikapi maraknya hoaks, pemerintah daerah mengimbau masyarakat Papua, khususnya warga Intan Jaya, untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar di media sosial tanpa sumber yang jelas. Pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengecek kebenaran informasi melalui kanal resmi dan mengedepankan komunikasi damai demi menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.