Apresiasi Seminar Wasbang PGGP, Luksen Mayor Dorong Spiritualitas sebagai Fondasi Pembangunan

Daerah, Opini135 views

buletinjubi.com-Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Papua Barat, Luksen Jems Mayor, menegaskan bahwa spiritualitas harus menjadi landasan utama dalam kehidupan pembangunan bangsa.

Dikatakan Mayor sembari mengapresiasi Seminar Wawasan Kebangsaan (Wasbang) yang digelar Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) Papua Barat dan Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah.

“Kalau spiritual itu menjadi spirit pembangunan, maka itu yang harus didorong,” ujarnya di Manokwari, Sabtu (13/9/2025).

Ia menjelaskan bahwa spiritualitas tidak hanya menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mencakup kepercayaan dan integritas dalam tindakan sehari-hari.

Menurutnya, bangsa Indonesia tidak kekurangan orang pintar, melainkan masih kekurangan orang jujur dan mereka yang mampu memberikan kepercayaan penuh dalam menjalankan tugasnya.

“Kita tidak kekurangan orang pintar, tapi kekurangan orang jujur yang sungguh-sungguh untuk bekerja,” tambah Luksen.

Dalam menjaga keutuhan Negara yang menjunjung semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Luksen menilai bahwa diskusi tematik melalui seminar Wasbang sangat penting untuk terus dikembangkan.

“Kegiatan kali ini digelar di UNIPA sangat tepat. Ke depannya, kegiatan seperti ini perlu diperluas lagi, dengan mengundang lebih banyak tokoh-tokoh nasional dan daerah untuk menyampaikan perspektif mereka,” ujarnya.

Ia bahkan mengusulkan agar UNIPA menjadi laboratorium intelektual untuk membahas isu-isu kebangsaan dan kerukunan, serta menjadi ruang akademik yang terbuka terhadap berbagai diskusi lintas disiplin.

Luksen juga menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh alergi terhadap diskusi-diskusi kebangsaan.

Menurutnya, prinsip-prinsip Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika adalah nilai-nilai universal yang perlu terus diperkuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Luksen juga menyoroti peran penting bahasa sebagai alat pemersatu bangsa.

Ia menganggap keberhasilan Indonesia mempertahankan persatuan melalui bahasa nasional sebagai sebuah mukjizat.

“Negara sebesar Indonesia ini patut diapresiasi karena bahasa mampu mempersatukan bangsa. Tapi bahasa juga bisa menjadi alat perpecahan jika tidak digunakan dengan bijak,” katanya.

Luksen menambahkan bahwa melalui bahasa, roh kudus dapat bekerja dalam diri setiap individu untuk menyampaikan kebenaran dan membangun kehidupan yang lebih baik.

Seminar Wasbang ini menjadi momentum penting dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebangsaan di tengah tantangan zaman.

Kehadiran tokoh-tokoh agama, akademisi, dan mahasiswa diharapkan dapat melahirkan pemikiran-pemikiran segar demi masa depan Indonesia yang lebih bersatu dan bermartabat.