Anggota OPM Ancam Warga di Pasar Sinak, Satu Ditembak Mati oleh Aparat Keamanan

buletinjubi.com-Aparat keamanan berhasil melumpuhkan satu orang anggota Kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan tindakan kekerasan dan ancaman terhadap warga sipil di Pasar Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Dalam kejadian tersebut, satu anggota OPM atas nama Gingga Murib tewas tertembak, sementara satu lainnya berhasil melarikan diri ke arah bukit Kanduoe.

Kejadian ini bermula saat dua anggota OPM yang diidentifikasi merupakan anggoa dari Kalenak Murib dan Tenius Kulua memasuki area Pasar Sinak dengan membawa senjata api jenis laras pendek. Keduanya melakukan tindakan intimidasi terhadap seorang warga pendatang. Berdasarkan keterangan saksi di lapangan, mereka tidak hanya memaksa meminta uang kepada korban, tetapi juga mengeluarkan ancaman seksual dengan mencoba mengajak korban bersetubuh di bawah todongan senjata.

Melihat kejadian tersebut, aparat keamanan yang tengah berjaga di sekitar pasar segera mengambil tindakan. Mereka sempat memberikan tembakan peringatan ke udara sebagai upaya menghindari korban jiwa. Namun peringatan tersebut diabaikan oleh kedua pelaku yang justru bersikap semakin agresif.

“Aparat sudah berikan tembakan peringatan sesuai prosedur, namun tetap diabaikan oleh kedua anggota OPM tersebut. Karena situasi mengancam keselamatan warga, dilakukan tindakan tegas dan terukur,” ujar salah satu aparat keamanan di Kabupaten Puncak.

Dalam proses penindakan tersebut, Gingga Murib terkena tembakan di bagian kaki dan perut yang menyebabkan kematiannya di tempat. Sementara itu, rekannya berhasil melarikan diri ke arah perbukitan dan saat ini masih dalam pencarian oleh tim gabungan.

Ronald Murib, salah satu tokoh masyarakat yang juga keluarga dari pelaku, membenarkan bahwa Gingga Murib memang tergabung dalam kelompok OPM pimpinan Tenius Kulua. Ia menyampaikan bahwa tindakan aparat adalah bagian dari risiko yang sudah disadari oleh keluarganya.

“Kami pihak keluarga mengakui bahwa Gingga memang anggota OPM. Kami menerima kenyataan ini sebagai konsekuensi dari pilihan yang diambilnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada Apkam jenazah dapat diambil dalam keadaan layak dan disemayamkan dengan baik,” tutur Ronald Murib saat ditemui oleh wartawan, Kamis (12/62025).

Ronald juga menyampaikan harapan agar kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat Papua tidak lagi tertipu oleh janji-janji kelompok separatis yang hanya membawa kekacauan dan penderitaan. “Kami ingin hidup damai, tidak ingin ada lagi anak-anak muda Papua yang mati sia-sia karena bergabung dengan OPM,” tambahnya.

Kejadian ini mempertegas bahwa aparat keamanan akan bersikap tegas terhadap segala bentuk ancaman kekerasan terhadap warga sipil, sekaligus mengingatkan bahwa Papua membutuhkan keamanan dan ketenangan untuk bisa membangun masa depan yang lebih baik.