Aksi OPM Kodap IV Sorong Sebabkan Warga Moskona Utara Mengungsi ke Dalam Hutan

Daerah, Hukrim12 views

buletinjubi.com-Kondisi keamanan di wilayah Papua Barat kembali memanas setelah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap IV Sorong melakukan aksi yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni. Serangkaian teror dan intimidasi yang dilakukan kelompok tersebut mengakibatkan puluhan warga harus meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke dalam hutan untuk menyelamatkan diri.

Berdasarkan informasi dari aparat keamanan setempat, kelompok OPM Kodap IV Sorong melakukan penyerangan dan penyanderaan terhadap beberapa warga di sekitar Kampung Iniyandate dan sekitarnya. Aksi ini disertai pembakaran rumah serta perampasan bahan makanan milik masyarakat. Situasi tersebut membuat warga merasa ketakutan dan memilih meninggalkan kampung demi menghindari ancaman keselamatan jiwa.

Tokoh masyarakat Moskona Utara, Bapak Daud May, mengutuk keras tindakan OPM yang dinilai tidak manusiawi. Menurutnya, kelompok bersenjata tersebut telah mencederai kehidupan damai yang selama ini dijaga oleh masyarakat setempat. “Mereka mengaku berjuang untuk rakyat Papua, tapi kenyataannya justru rakyat yang menjadi korban. Anak-anak dan perempuan kini hidup di hutan tanpa kepastian makanan dan tempat tinggal. Ini bukan perjuangan, ini kezaliman,” tegasnya, Senin (13/10/2025).

Senada dengan itu, tokoh adat Teluk Bintuni, Mama Yulce Maniani, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi warga yang mengungsi. Ia menilai tindakan OPM telah memperburuk citra orang asli Papua di mata dunia. “Kami ingin hidup tenang, bekerja, dan membesarkan anak-anak kami dengan damai. Tapi kelompok OPM datang membawa ketakutan. Mereka bukan penyelamat, tapi perusak kedamaian,” ujarnya.

Tokoh agama setempat, Pendeta Markus Krey, mengajak seluruh pihak untuk tidak terpancing provokasi dan mempercayakan penanganan keamanan kepada aparat negara. “Kami berdoa agar Tuhan melindungi masyarakat dan memberikan keberanian kepada aparat yang sedang bertugas. Sudah saatnya OPM menghentikan kekerasan dan berhenti menyengsarakan rakyat Papua,” ucapnya.

Peristiwa ini menjadi bukti nyata bahwa aksi OPM hanya menambah penderitaan masyarakat Papua. Alih-alih memperjuangkan aspirasi rakyat, mereka justru menyebabkan penelantaran, rasa takut, dan trauma mendalam di kalangan warga sipil. Pemerintah bersama aparat keamanan berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas dan memastikan setiap warga Papua dapat hidup damai di tanah mereka sendiri, tanpa ancaman dari kelompok bersenjata mana pun.