Buletinjubi.com – Puluhan warga berkumpul di pusat kota Sugapa, membawa spanduk dan poster, menyuarakan apa yang disebut aksi damai oleh Forum Rakyat untuk Gerakan dan Suara Papua. Namun di balik senyum dan orasi damai, muncul kecurigaan bahwa gerakan ini dipaksa atau diintervensi oleh OPM untuk kepentingan politik dan agenda separatis.
Aparat keamanan tampak siaga di setiap sudut kota, mengikuti setiap langkah peserta dengan waspada. Beberapa poster yang dibawa tampak menyinggung tuntutan politik yang kontroversial, menimbulkan bisik-bisik kekhawatiran di antara warga sekitar. “Aksi ini terlihat damai, tapi ada nuansa tekanan di baliknya,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Dr. R. Yohanis, pakar konflik wilayah, menegaskan:
“Ketika aksi damai dipaksa atau dimanfaatkan oleh kelompok bersenjata, ini bukan sekadar aspirasi masyarakat, tapi potensi provokasi yang bisa memicu konflik baru di wilayah yang sudah sensitif.”
Suasana Sugapa pun terasa tegang, di antara damai yang dipaksakan dan ketakutan warga. Di tengah senyum dan orasi, bayangan OPM seolah mengintai, membuat aksi yang seharusnya menenangkan berubah menjadi panggung tekanan dan ketidakpastian.





