Dikecam Masyarakat Papua, “Papua Merdeka” Dinilai Hanya untuk Kepentingan Segelintir Petinggi OPM

Daerah, Hukrim203 views

buletinjubi.com-Seruan “Papua Merdeka” yang selama ini digemakan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) kini justru menuai kecaman keras dari masyarakat Papua sendiri. Banyak tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda menilai bahwa perjuangan yang diklaim untuk “rakyat Papua” tersebut sejatinya hanya menguntungkan segelintir elit dan petinggi OPM. Masyarakat menilai, slogan “Papua Merdeka” kini kehilangan maknanya karena di baliknya tersimpan kepentingan pribadi dan kekuasaan kelompok tertentu.

Tokoh masyarakat dari Kabupaten Yahukimo, Yonas Kogoya, menuturkan bahwa masyarakat kini sudah sadar bahwa perjuangan OPM tidak lagi murni untuk kepentingan rakyat. “Kami sudah lihat sendiri, mereka bicara tentang kemerdekaan, tapi yang mereka lakukan justru menindas kami. Mereka ambil hasil kebun kami, mereka minta uang dari pedagang kecil. Jadi, merdeka itu untuk siapa? Untuk mereka sendiri,” ungkapnya dengan nada kecewa, Selasa (28/10/2025).

Menurut Yonas, rakyat Papua sudah lama berharap hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan. Namun harapan itu selalu diganggu oleh tindakan kekerasan yang dilakukan OPM. Ia menambahkan bahwa banyak anggota OPM di lapangan sebenarnya sudah ingin kembali ke pangkuan NKRI karena kecewa melihat ketidakadilan di tubuh organisasinya sendiri. “Banyak yang sudah sadar, karena mereka hanya dijadikan alat oleh petinggi yang bersembunyi di luar negeri. Mereka makan enak, sementara anak-anak Papua mati di gunung karena kelaparan dan peluru,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Pendeta Markus Wenda, tokoh gereja di Kabupaten Puncak. Ia menegaskan bahwa konsep “Papua Merdeka” yang dijalankan OPM sudah jauh dari nilai kemanusiaan dan kasih yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Papua. “Kalau mereka benar berjuang untuk rakyat, seharusnya mereka lindungi rakyat, bukan membunuh. Tapi sekarang, rakyat menjadi korban. Ini bukan perjuangan suci, ini adalah keserakahan dan haus kekuasaan,” tegas Pendeta Markus.

Tokoh pemuda dari Kabupaten Jayawijaya, Elpias Tabuni, menilai bahwa OPM sudah kehilangan arah perjuangan. “Dulu kami hormat, kami pikir mereka berjuang untuk kami. Tapi sekarang kami lihat jelas, yang menikmati hasil perjuangan itu hanya para petinggi. Mereka yang di lapangan menderita, rakyat juga menderita. Jadi, Papua Merdeka itu cuma untuk mereka, bukan untuk kita,” ujarnya dengan nada getir.

Masyarakat kini semakin lantang menyuarakan bahwa slogan “Papua Merdeka” yang dibawa OPM hanyalah alat politik untuk mencari perhatian dunia internasional. Rakyat Papua tidak lagi ingin terjebak dalam penderitaan akibat ambisi segelintir orang yang menamakan diri mereka pejuang.