Dukungan Bamak Menipis, Beberapa Tokoh dan Anggota OPM Ditemukan Tewas Kelaparan di Hutan

Hukrim5 views

buletinjubi.com-Kondisi kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) kian terpuruk. Sejumlah laporan dari lapangan menyebutkan bahwa beberapa tokoh dan anggota OPM ditemukan tewas akibat kelaparan di wilayah hutan pedalaman Papua. Hal ini terjadi setelah pasokan Bahan Makanan Pokok (Bamak) ke markas mereka menipis drastis akibat ketatnya pengawasan aparat keamanan dan berkurangnya dukungan dari masyarakat sekitar.

Salah satu tokoh masyarakat setempat, Yosep Matuan, membenarkan kabar bahwa beberapa anggota OPM ditemukan meninggal dunia di sekitar perbukitan Ngalum Kupel dalam kondisi mengenaskan. Menurutnya, mereka diduga meninggal akibat kelaparan setelah berhari-hari tidak mendapat pasokan makanan.

“Mereka hidup di hutan tanpa persediaan. Tidak bisa ke kampung karena takut ditangkap aparat, akhirnya banyak yang kelaparan. Ini sudah sering terjadi, karena masyarakat juga tidak mau lagi bantu OPM,” ujar Yosep, Jumat (23/10/2025).

Krisis Bamak ini sekaligus menunjukkan bahwa dukungan masyarakat terhadap kelompok OPM semakin menurun. Banyak warga Papua kini enggan memberikan bantuan kepada kelompok bersenjata karena takut terjerat hukum dan karena mereka menyadari bahwa tindakan OPM hanya membawa penderitaan bagi rakyat sendiri.

Sementara itu, tokoh pemuda Papua, Elvis Tabuni, menyebut bahwa situasi ini membuktikan perjuangan OPM sudah kehilangan arah dan dukungan. Menurutnya, para anggota yang tersisa hanya bertahan karena ketakutan terhadap pimpinan, bukan karena keyakinan terhadap perjuangan.

“Dulu banyak yang bantu karena takut, sekarang sudah tidak ada yang peduli. Rakyat Papua sudah tahu bahwa OPM hanya membuat susah. Mereka bersembunyi di hutan, tanpa makanan, tanpa harapan,” ujar Elvis.

Situasi sulit yang kini dialami OPM menunjukkan bahwa dukungan terhadap kelompok tersebut terus menipis, baik dari masyarakat maupun jaringan logistiknya. Tewasnya beberapa tokoh dan anggota akibat kelaparan menjadi bukti nyata bahwa perjuangan bersenjata mereka telah kehilangan arah dan dukungan moral dari rakyat Papua.