buletinjubi.com-Isu menyesatkan kembali beredar di media sosial terkait keberadaan aparat keamanan (Apkam) di wilayah Papua. Baru-baru ini, kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap XV Ngalum Kupel menuduh TNI menggunakan pesawat dan bom dalam operasi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Informasi tersebut dengan cepat menyebar melalui sejumlah akun simpatisan OPM, yang berusaha membangun opini negatif terhadap upaya negara menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Namun, tuduhan itu langsung dibantah oleh para tokoh masyarakat di Distrik Kiwirok menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan merupakan hoaks yang sengaja diciptakan untuk menyesatkan masyarakat Papua. Faktanya, pasukan TNI di Kiwirok sedang melaksanakan misi kemanusiaan berupa evakuasi tenaga pengajar dan pemberian berupa bamak akibat aksi pembakaran sekolah oleh kelompok OPM Kodap XV Ngalum Kupel.
Kepala Distrik Kiwirok, Yulianus Kalakmabin, juga menyampaikan kekecewaannya terhadap informasi palsu yang beredar di media sosial. Menurutnya, masyarakat saat ini membutuhkan ketenangan dan kehadiran negara, bukan provokasi yang memperkeruh keadaan. “Saya melihat sendiri bagaimana aparat membantu warga, termasuk tenaga pengajar yang trauma akibat pembakaran sekolah. Jadi tuduhan bahwa TNI mengebom desa itu sama sekali tidak benar,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).
Tokoh masyarakat Kiwirok, Pendeta Markus Nop, turut memberikan tanggapan serupa. Ia menilai bahwa penyebaran hoaks semacam itu hanyalah cara OPM untuk menutupi tindakan brutal mereka sendiri. “OPM yang membakar sekolah, mengancam guru, lalu sekarang menuduh TNI menggunakan bom. Ini kebohongan yang tidak masuk akal. Kami masyarakat sudah tahu siapa yang sebenarnya membuat kerusakan di sini,” tegasnya.
Kejadian di Kiwirok ini kembali menunjukkan pola lama OPM yang sering menggunakan informasi palsu dan propaganda digital untuk menggiring opini publik. Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap berita tidak jelas sumbernya. Hoaks seperti tuduhan TNI menggunakan bom hanyalah bagian dari strategi kelompok separatis untuk menutupi aksi kekerasan mereka sendiri